Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Hati-Hati dengan Varian Omicron

Foto : istimewa
A   A   A   Pengaturan Font

Pandemi Covid-19 ­belum berakhir. ­Virus penyebab ­Covid-19 ­terus bermutasi. ­Hati-hati ­terjadinya ­gelombang baru ­penyebaran Covid-19 ­terutama di masa liburan panjang ­Natal dan Tahun Baru.

Jumlah kasus baru Covid-19 beberapa pekan ini memang menurun. Jumlah rata-rata kasus baru dalam 7 hari terakhir di tanah air hanya 368 orang. Itu sebabnya jumlah pasien di Rumah Sakit Darurat Covid-19 (RSDC) Wisma Atlet Kemayoran, Jakarta Pusat hanya 176 dari kapasitas 7.900 pasien.

Mulai redanya pandemi Covid-19 juga bisa dilihat dari ramainya orang yang melakukan perjalanan, baik darat, laut, maupun udara. Jumlah penerbangan mulai bertambah dan pelabuhan udara di beberapa kota juga mulai sibuk. Pusat-pusat perbelanjaan pun sudah tidak melompong terlebih setelah pemerintah mengizinkan anak-anak di bawah 12 tahun masuk mal.

Meski demikian, itu semua bukan pertanda pandemi ini akan berakhir. Virus penyebab Covid-19 terus bermutasi. Belum selesai kita diserbu oleh varian delta yang membuat jumlah pasien melonjak pada Agustus lalu, kini kita dikhawatirkan dengan varian terbaru Covid-19 yang bernama Omicron (B.1.1.529).

Omicron pertama kali ditemukan di Afrika Selatan. Varian ini setidaknya memiliki 50 mutasi, termasuk sekitar 30 perubahan pada protein lonjakan yang memainkan peran kunci dalam kemampuan virus untuk memasuki sel manusia. Hingga saat ini masih diselidiki, mutasi Omicron ini apakah menyebabkan meningkatnya keparahan, mutasi yang meningkatkan penularan, dan apakah mutasi yang menghindari efikasi vaksin.

Yang jelas, varian ini sudah ditemukan di beberapa negara seperti Jerman, Belgia, Inggris, Israel, Australia, dan Hong Kong. Melihat penyebarannya yang sangat cepat, bukan tidak mungkin varian omicron sudah menyebar ke negara-negara lain.
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : Koran Jakarta
Penulis : Koran Jakarta

Komentar

Komentar
()

Top