Pasar "Wait and See"
Pelemahan IHSG juga dipicu oleh saham sektor energi yang melemah seiring dengan menurunnya harga komoditas batu bara yang kembali menyentuh level psikologi 200 dolar Amerika Serikat (AS) per barel.
Dari dalam negeri, Neraca Pembayaran Indonesia (NPI) mencapai surplus 4,7 miliar dolar AS pada kuartal IV-2022, atau meningkat dibandingkan defisit sebesar 1,4 miliar dolar AS pada kuartal IV-2022.
Surplus NPI tersebut ditopang oleh surplus transaksi berjalan yang tinggi dan perbaikan defisit transaksi modal dan finansial.
Dibuka menguat, IHSG cenderung bergerak ke teritori negatif sampai penutupan sesi pertama perdagangan saham. Pada sesi kedua, IHSG masih nyaman bergerak di zona merah hingga penutupan perdagangan saham.
Redaktur : Muchamad Ismail
Komentar
()Muat lainnya