Nasional Mondial Ekonomi Daerah Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Prospek 2021

Pasar Saham Diproyeksikan Lebih Baik

Foto : ISTIMEWA
A   A   A   Pengaturan Font

JAKARTA - PT Mandiri Sekuritas (Mansek) optimistis pasar saham tahun depan akan lebih baik. Optimisme tersebut didukung sejumlah indikator seperti mulai masuknya investor bertransaksi di pasar saham, perbaikan perekonomian, dan valuasi saham yang sudah murah.

Direktur Operasional Mandiri Sekuritas, Heru Handayanto, mengatakan dari sisi investor memang investor institusi belum bergerak masuk ke lagi pasar dan masih menunggu atau wait and see. Berbeda dengan investor ritel yang sudah bergairah kembali, bahkan berdasarkan data yang ada investor ritel sudah bertransaksi kembali dan masuk ke saham-saham LQ45 dan IDX80.

"Investor ritel sudah memilih saham-saham yang sehat dan nilai transaksinya bertambah. Ini salah satu indikasi pada tahun depan kita bisa cukup optimistis," ungkapnya di Jakarta, Kamis (23/7).

Optimisme kedua, sambung Heru, adalah pada bursa ekuitas sudah mengalami risiko dalam atau risk in sehingga pada 2021, kondisi perekonomian diyakini akan membaik. Itu sebabnya investor sudah melakukan aksi beli dari saat ini karena valuasi saham-saham di Indonesia sudah murah lantaran telah turun di awal-awal tahun.

"Mereka sudah membeli karena yakin dan positif bahwa 2021 punya potensi kondisi perekonomian dan korporasi membaik. Jadi mereka sudah mulai mengumpulkannya dari saat ini," kata dia.

Ditambahkannya, data Rekening Dana Nasabah (RDN) di Mansek juga tidak keluar, sehingga investor tidak menggunakannya untuk konsumsi. Investor masih menunggu dan ketika ada momentum baru akan masuk lagi ke pasar. Bahkan, di Mansek saja ada sekitar 2,4 triliun rupiah dana kas yang siap untuk masuk lagi ke pasar modal sehingga membuat pihaknya optimistis.

Peluang Bertumbuh


Adapun untuk posisi Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG), sampai akhir tahun ini, Mansek belum merevisi proyeksinya di level 5.500. Dengan posisi saat ini yang sudah di level 5.000, maka IHSG masih memiliki ruang untuk tumbuh. Apalagi masih memiliki waktu enam bulan dengan catatan tidak ada berita buruk dan menunggu berita yang lebih positif.

Direktur Utama Mandiri Sekuritas, Dannif Danusaputro, mengutarakan untuk penerbitan obligasi akan lebih banyak. Hal ini dikarenakan penerbit membutuhkan dana untuk pembiayaan kembali (refinancing) entah itu utang maupun obligasi jatuh tempo di tahun ini atau tahun depan. "Banyak sekali perusahaan-perusahaan atau institusi yang mencari likuiditas," kata dia.

yni/E-10


Redaktur : Muchamad Ismail
Penulis : Yuni Rahmi

Komentar

Komentar
()

Top