Logo

Follow Koran Jakarta di Sosmed

  • Facebook
  • Twitter X
  • TikTok
  • Instagram
  • YouTube
  • Threads

© Copyright 2025 Koran Jakarta.
All rights reserved.

Senin, 23 Okt 2017, 05:00 WIB

Pasar Obligasi Bergerak Variatif

Foto: ANTARA/SIGID KURNIAWAN

JAKARTA - Pasar obligasi diperkirakan akan bergerak bervariatif, namun cenderung melemah. Kondisi tersebut terjadi lantaran aksi jual oleh investor di pasar obligasi. Analis Binaartha Sekuritas, Reza Priyambada, mengatakan pergerakan pasar obligasi di awal pekan diperkirakan dapat kembali bergerak variatif seiring masih adanya aksi jual.

"Dengan asumsi rupiah kembali terapresiasi dan masih ada sentimen positif diharapkan dapat dimanfaatkan untuk membuat pasar obligasi menguat. Namun, tetap mewaspadai berbagai sentimen yang dapat kembali menahan potensi penguatan pasar obligasi," katanya, di Jakarta, Minggu (22/10).

Adapun untuk pergerakan imbal hasil (yield) untuk tenor pendek (1-4 tahun) rata-rata naik 0,24 bps, tenor menengah (5-7 tahun) naik 1,07 bps, dan panjang (8-30 tahun) turun 1,21 bps. Kembalinya aksi jual membuat sejumlah obligasi bergerak melemah. Tak terkecuali sejumlah obligasi acuan yang masih terkena aksi jual sehingga cenderung melemah.

Pada FR0061 yang memiliki waktu jatuh tempo lebih kurang lima tahun dengan harga 103,02 persen memiliki imbal hasil 6,23 persen atau naik 0,02 bps dari sebelumnya di harga 103,09 persen memiliki imbal hasil 6,21 persen. Untuk FR0072 yang memiliki waktu jatuh tempo lebih kurang 20 tahun dengan harga 109,18 persen memiliki imbal hasil 7,34 persen atau naik 0,02 bps dari sehari sebelumnya di harga 109,39 persen memiliki imbal hasil 7,32 persen.

Sementara itu, pada perdagangan Jumat (20/10), rata-rata harga obligasi pemerintah yang tecermin pada INDOBeX Government Clean Price turun -0,02 bps di level 117,88 dari sebelumnya di level 117,897. Sementara itu, pergerakan imbal hasil SUN 10 tahun di level 6,68 persen di atas sebelumnya di level 6,638 persen dan US Govn't bond 10 tahun di level 2,39 persen di atas sebelumnya 2,30 persen, sehingga spread di level 429,2 di bawah sebelumnya di level 433,8.

SUN "Sideways"

Analis MNC Sekuritas, I Made Adi Saputra, menuturkan secara teknikal, dalam jangka pendek harga Surat Utang Negara (SUN) masih akan bergerak mendatar atau sideways. Diperkirakan harga SUN masih akan bergerak terbatas dengan potensi kenaikan didorong oleh imbal hasil surat utang global yang cenderung mengalami penurunan.

"Harga SUN akan bergerak sideways," tutur dia. Menurut Made, imbal hasil SUN pada perdagangan Kamis (19/10) bergerak dengan kecenderungan mengalami kenaikan di tengah minimnya katalis dari dalam dan luar negeri.

"Pergerakan rupiah yang terbatas dan volume perdagangan yang mengalami penurunan, serta terbatasnya pergerakan imbal hasil surat utang regional di tengah BI 7-Days RR yang dipertahankan di level 4,25 persen mendorong terbatasnya pergerakan imbal hasil SUN pada perdagangan Kamis," papar dia. Perubahan imbal hasil berkisar antara 1-2 bps. Imbal hasil SUN tenor pendek (1-4 tahun) turun berkisar antara 1-2 bps dengan harga naik hingga sebesar 4 bps.

yni/AR-2

Penulis: Yuni Rahmi

Tag Terkait:

Bagikan:

Portrait mode Better experience in portrait mode.