Partai Demokrat Tunjuk Ken Martin Jadi Pemimpin Baru
Ken Martin
Foto: X @kenmartin73NATIONAL HARBOR - Partai Demokrat Amerika Serikat (AS) pada Sabtu (1/2) memilih Ken Martin sebagai pemimpin baru mereka. Demokrat memilih Martin untuk mengemban tugas membangun kembali partai yang masih terguncang akibat kekalahan telak presiden tahun lalu dan mencari cara terbaik untuk menandingi Donald Trump dari Partai Republik.
"Partai Demokrat adalah partainya para pekerja, dan sudah saatnya kita bekerja keras dan bersaing di mana pun, dalam setiap pemilihan umum, dan di setiap jenjang pemerintahan," kata Martin dalam sebuah pernyataan.
Aktivis progresif berusia 51 tahun itu, yang relatif tidak dikenal di luar partai, menekankan perlunya menghubungkan kembali Demokrat dengan pemilih kaum pekerja, dan membawa pertarungan elektoral ke seluruh 50 negara bagian bahkan benteng politik konservatif.
Para petinggi telah memilih Martin, yang sebelumnya merupakan ketua cabang partai di Minnesota, untuk merancang rencana pertempuran nasional mereka.
"Ini bukan permainan catur di mana setiap orang menggerakkan bidak mereka maju mundur dengan penuh rasa hormat dan tepat waktu. Ini adalah perang gerilya dalam bentuk politik," kata Katherine Jeanes, wakil direktur digital Partai Demokrat North Carolina, menjelang pemungutan suara.
Harus Belajar
Meskipun banyak yang merasa "kelelahan" setelah kampanye pemilu terakhir, Jeanes mengatakan partainya harus belajar untuk menanggapi langkah-langkah mengejutkan yang diambil oleh pemerintahan Trump.
Sedangkan Gubernur Maryland, Wes Moore, seorang tokoh Demokrat yang sedang naik daun, memperingatkan sebelum pemungutan suara bahwa partainya tidak boleh diam saja sampai pemilu berikutnya yang ditetapkan pada tahun 2028.
Momen ini menuntut keberanian, imbuh Shasti Conrad, ketua cabang partai di Negara Bagian Washington, sambil memperingatkan bahwa banyak warga Amerika telah kehilangan kepercayaan.
"Mereka tidak percaya bahwa kita mampu membuat keadaan menjadi lebih baik. Mereka tidak percaya bahwa ketika kita diberi kekuasaan, kita tahu bagaimana menggunakannya," kata Conrad.
Menghadapi mayoritas Partai Republik di Kongres dan masa jabatan kedua untuk Trump, Demokrat mengatakan mereka harus memilih pertempuran mereka, terlebih lagi dalam lanskap politik AS saat ini sangat terpolarisasi.
“Sebagian besar keberhasilan Demokrat di masa mendatang akan bergantung pada bagaimana partai menampilkan dirinya kepada publik Amerika yang bosan dengan politik. Itu termasuk memasuki lingkungan baru, yang seringkali jauh dari media tradisional, yang berarti berada ‘di tempat-tempat yang terkadang tidak nyaman’ bagi Demokrat,” ungkap Conrad.
Sementara itu menurut Jeanes, Partai Demokrat juga mengalami kehilangan jumlah pemilih muda laki-laki yang sebagian berpaling ke Partai Republik.
"Kita perlu tampil di podcast olahraga dan permainan video serta berusaha memastikan bahwa kita menjangkau ruang-ruang yang apolitis," ungkap Jeanes. AFP/I-1
Berita Trending
- 1 Pemerintah Konsisten Bangun Nusantara, Peluang Investasi di IKN Terus Dipromosikan
- 2 Kejati Selidiki Korupsi Operasional Gubernur
- 3 Lestari Moerdijat: Tata Kelola Pemerintahan Daerah yang Inklusif Harus Segera Diwujudkan
- 4 OIKN: APBN Rp48,8 Triliun Beri Keyakinan Investor
- 5 Pertamina Siapkan Akses Titik Pangkalan Resmi Pembelian LPG 3 Kg Terdekat