Nasional Mondial Ekonomi Daerah Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Para Ahli: Penangkalan Nuklir Masih Menjadi Inti Strategi Militer Negara Besar

Foto : CNA/REUTERS/Kim Kyung-Hoon

Taeko Oshioka, anggota Nihon Hidankyo, mencari pengunjung untuk menandatangani petisi guna meminta pemerintah Jepang menandatangani dan meratifikasi perjanjian pelarangan senjata nuklir, di depan Kubah Bom Atom yang dilestarikan setelah AS menjatuhkan bom atom di kota tersebut pada tahun 1945, di Taman Peringatan Perdamaian Hiroshima di Hiroshima, Jepang pada 12 Oktober 2024.

A   A   A   Pengaturan Font

Negara-negara bersenjata nuklir tidak punya niat untuk melepaskan bom atom sebagai bagian dari strategi militer mereka.

PARIS - Negara-negara bersenjata nuklir tidak punya niat untuk melepaskan bom atom sebagai bagian dari strategi militer mereka, kata para ahli setelah komite Hadiah Nobel Perdamaian mendesak agar "tabu" nuklir tidak dilemahkan.

Saat memberikan hadiah perdamaian tahun ini kepada Nihon Hidankyo Jepang, sebuah gerakan akar rumput para penyintas bom Hiroshima dan Nagasaki yang mendorong pelarangan senjata nuklir, pada hari Jumat (11/10) komite tersebut mengatakan bahwa serangan bom atom di kedua kota Jepang pada tahun 1945 telah menyebabkan "tabu nuklir" telah berada di bawah "tekanan" sejak saat itu.

Meskipun tidak ada satu pun negara pemilik senjata nuklir yang menggunakannya dalam perang sejak 1945, ancaman tersirat maupun tersurat untuk melakukannya merupakan bagian dari persenjataan mereka.

Moskow telah berulang kali mengacungkan ancaman nuklir dalam upaya mencegah Barat mendukung Ukraina, yang telah menangkis invasi Russia sejak Februari 2022.

Menurut Alexander Gabuev, Direktur di Carnegie Russia Eurasia Center, "bukanlah suatu kebetulan" bahwa Presiden Russia Vladimir Putin melontarkan ancaman nuklir pada malam menjelang pertemuan antara Presiden Amerika Serikat Joe Biden dan Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy tentang kemungkinan penggunaan rudal oleh Kyiv yang mampu menyerang wilayah Russia.
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : Lili Lestari
Penulis : AFP

Komentar

Komentar
()

Top