Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Hubungan Bilateral

Papua Nugini Berpotensi Masuk Jebakan Utang Tiongkok

Foto : JOEL CARRETT/AFP

James Marape, Perdana Menteri Papua Nugini

A   A   A   Pengaturan Font

Marape mengakui dirinya meminta Tiongkok membantunya membiayai kembali utang senilai 27 miliar kina Papua Nugini dalam pertemuan di Port Moresby itu. "Surat resmi atas permintaan (pinjaman) ini akan diteruskan ke duta besar untuk disampaikan ke Tiongkok," ujar Marape, Rabu (7/8).

Sekarang muncul kekhawatiran bahwa tingkat utang yang demikian besar, dan potensi agunan yang dibutuhkan Beijing dapat membawa Papua Nugini ke dalam perangkap utang, seperti yang terjadi pada Sri Lanka. Negara itu akhirnya terpaksa setuju untuk menyerahkan sebuah pelabuhan ke Tiongkok, jika tidak mampu membayar pinjaman.

Tiongkok saat ini sering dituding melancarkan diplomasi "jebakan utang" dengan membagi-bagikan pinjaman, terutama untuk proyek-proyek infrastruktur, yang tidak akan mampu dibayar oleh negara-negara miskin.

Direktur Program Lowy Institute Pacific Jonathan Pryke juga menilai permintaan pembiayaan Marape ke Tiongkok itu akan membuat marah Australia dan AS.

"Jika Tiongkok merestrukturisasi semua utang Papua Nugini, mereka akan menjadi kreditur tunggal terbesar bagi Papua Nugini. Tidak ada tanda Tiongkok akan melakukan itu, tetapi jika mereka melakukannya, saya harap alasannya kuat untuk kepentingan banyak pihak," kata Pryke.SCMP/SB/P-4


Redaktur : Khairil Huda
Penulis : Selocahyo Basoeki Utomo S

Komentar

Komentar
()

Top