Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Panglima TNI: TNI Bukan Dwi Fungsi tapi Multi Fungsi

Foto : Istimewa

Arahan kepada seluruh perwira tinggi (Pati) yang selesai melaporkan atas kenaikan pangkat, di Aula Gatot Soebroto Mabes TNI Cilangkap, Jakarta Timur, Kamis (15/6).

A   A   A   Pengaturan Font

JAKARTA - Panglima TNI Laksamana TNI Yudo Margono memberikan arahan kepada seluruh perwira tinggi (Pati) yang selesai melaporkan atas kenaikan pangkat, yang didampingi oleh para istri dan Pejabat Utama Mabes TNI, berlangsung di Aula Gatot Soebroto Mabes TNI Cilangkap, Jakarta Timur, Kamis (15/6).

Menurut siaran persnya, Panglima TNI mengajak prajurit TNI untuk terus membangun TNI. "Mari kita bangun TNI dengan penuh keikhlasan. Tentunya kita semuanya ingin generasi penerus kita lebih baik dari kita. TNI harus lebih maju dari kita saat ini, harus bertahan bahwa TNI memiliki kepercayaan masyarakat yang sangat tinggi karena memang inilah tugasnya TNI," ujar Laksamana TNI Yudo Margono.

Kalau ditanya tentang dwi fungsi, Panglima TNI sangat bersemangat mengatakankarena TNI bukan dwi fungsi lagi, tapi sekarang TNI ini sudah multi fungsi. TNI bukan dwi fungsi lagi. Sekarang ini sudah multi fungsi mulai dari gempa, bahkan sampai menahan hujan. TNI sudah jadi dukun hujan.

"Ayo nek (bila/jika) ada hujan deras ataupun kabut siapa yang bisa disambati (dimintai tolong/bantuan) ? Berkali-kali banjir yang disambati sopo (diminai tolong/bantuan siapa) pak? TNI pak, gak ada lagi. Begitu kekeringan, pengen hujan sopo sing disambati (siapa yang bisa dimintai tolong/bantuan) ? Itu saya buktikan kemarin. Waktu PAM di Labuan Bajo sampai dikirim 20 ton. 10 ton pertama kurang tambah lagi 20 ton. Tolong bapak Panglima.Tolong bapak Panglima" ujar Panglima dengan logat Jawanya.

Tidak hanya sampai di situ kata, Panglima TNI, meneruskan Covid sopo sing disambati (siapa yang bisa dimintai tolong/bantuan) ? ya TNI. Sopo sing wani (siapa yang berani) menyelesaikan di Natuna ? Sopo sing wani (siapa yang berani) menyelesaikan Wisma Atlet ? Ya TNI. Gempa, sopo sing berani (siapa yang berani) nembus pertama di Palu, waktu itu di mana saja gempa sampai selesainya gempa, sopo sing disambati (siapa yang dimintai tolong/bantuan) ? Yaa TNI.
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : Marcellus Widiarto
Penulis : Marcellus Widiarto

Komentar

Komentar
()

Top