Panglima TNI Perintahkan Lakukan Kajian untuk Tangani Persoalan di Papua
Focus Grup Discasion di Mabes TNI, Cilangkap, Jakarta Timur, Kamis (27/7).
Foto: IstimewaJAKARTA - Koorsahli Panglima TNI, Mayjen TNI Harfendi membuka Focus Grup Discasion (FGD) yang bertemakan Optimalisasi Gelar Kekuatan TNI Guna Meningkatkan Keamanan di Wilayah Papua dalam Rangka Menjaga Kedaulatan NKRI, di Mabes TNI, Cilangkap, Jakarta Timur, Kamis (27/7).
Menurut siaran persnya, Koorsahli Panglima TNI dalam sambutannya menyampaikan persoalan di Papua adalah persoalan yang menjadi tantangan tersendiri bagi masyarakat. Berbagai upaya telah dilakukan pemerintah namun sampai saat ini belum optimal. Sehingga hal itu mempengaruhi percepatan pembangunan yang dilakukan.
"Dalam hal ini TNI juga konsen besar dalam masalah ini karena sesuai tugas kita sesuai dengan Undang-Undang Nomor 34 bahwa kedaulatan negara menjadi bagian dari tugas kita," ucapnya.
"Berkaitan dengan hal tersebut, Panglima TNI memerintahkan kami Sahli Panglima TNI untuk melakukan kajian penanganan masalah ini dan kita sudah membagikan full data ke lapangan yaitu tim kita dan kuesioner sudah ketemu langsung dengan para nara sumber," ujar Koorsahli Panglima TNI.
Adapun data yang diperoleh tersebut belum optimal, perlu adanya penambahan penambahan yang diharapkan dari tiga nara sumber yang hadir pada hari ini dengan fungsi tugas beliau masing-masing.
"Kita sadari juga memang Papua daerah yang cukup luas, rentang kendali pemerintahan juga cukup jauh dan pemerintah sudah melakukan hal-hal untuk peningkatan kesejahteraan masyarakat setempat dengan menerbitkan Inpres Nomor 9 tahun 2020 tentang percepatan kesejahteraan dan juga pembentukan badan pengarah percepatan pembangunan otonomi khusus Papua," katanya.
Mayjen TNI Harfendi mengatakan pemerintah juga melakukan pembentukan provinsi-provinsi barunya dikaitkan dengan gelar TNI disana.
"Memang untuk TNI sendiri perlu kita kaji ulang apakah itu sudah optimal atau belum, tentunya apakah fungsinya dengan pengembangan suatu kewilayahan atau penambahan satuan-satuan penugasan tetapi nanti dari narasumber dan kajian inilah sarannya kita berikan kepada bapak Panglima TNI," pungkasnya.
FGD dihadiri Kasum TNI Letnan Jendral TNI Bambang Ismawan. Adapun sebagai nara sumber, di antaranya Deputi V Bidang Politik, Hukum, Pertahanan, Keamanan dan HAM Kepala Staf Kepresidenan Jaleswari Pramodhawardani, Deputi IV Bidang Koordinasi Pertahanan Negara Kemenko Polhukam Mayjen TNI Heri Wiranto dan Pangdam XVII/ Cendrawasih Mayjen TNI Izak Pangemanan.
Redaktur: Marcellus Widiarto
Penulis: Marcellus Widiarto
Tag Terkait:
Berita Trending
- 1 Sekjen PDIP Hasto Tegaskan Kepemimpinan Risma dan Gus Hans di Jawa Timur Lebih Berakar pada Prestasi
- 2 Pasangan RIDO dan Pramono-Rano Bersaing Ketat di Pilkada DKI Jakarta
- 3 Sekjen PDI Perjuangan Hasto Ingatkan Tambang Emas Rawan Disalahgunakan Pilkada Jember
- 4 Petembak Bekasi Lolos Seleksi Olimpiade Remaja 2026
- 5 Kemendes Petakan Potensi Desa untuk Pasok Pangan Makan Bergizi Gratis
Berita Terkini
- Jasa HO Bang dan Jorn Dyerberg Teliti Pola Makan Eskimo
- ARTSUBS Manjakan Penggemar Seni Kontemporer Surabaya
- Tingginya Kadar Omega-3 dan Omega-6 dapat Melindungi Kita dari Kanker
- Sekjen NATO Ucapkan Selamat dan Ingin Perkuat Kerja Sama dengan Trump
- KBRI Madrid Salurkan Bantuan Bagi WNI Terdampak Banjir Valencia