Nasional Mondial Ekonomi Daerah Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Kesehatan Warga

Panglima: Optimalkan Penelusuran Kontak Erat

Foto : Asprilla Dwi Adha

Panglima TNI, Marsekal Hadi Tjahjanto

A   A   A   Pengaturan Font

SLEMAN - Panglima TNI, Marsekal Hadi Tjahjanto, menegaskan setiap petugas di lapangan harus optimal menelusuri kontak erat, pemantauan kondisi, serta dukungan obat bagi pasien yang menjalani isolasi mandiri.

"Selain itu, laporkan juga secara cepat dan tepat," kata Panglima saat memimpin rapat dengan unsur forkopimda terkait penanganan Covid-19 di Kabupaten Sleman, Yogyakarta, Minggu (8/8). Dalam kesempatan itu, Panglima juga mengecek aplikasi Silacak dan Inarisk.

Sesuai dengan arahan Presiden Jokowi, kata Panglima TNI, setiap elemen harus berupaya menurunkan indeks mobilitas masyarakat, serta memasifkan pelaksanaan testing, tracing, dan treatment. Lebih lanjut, dikatakan, sarana isolasi terpusat bagi pasien terkonfirmasi positif harus terus dipantau perkembangannya.

"Vaksinasi juga sangat penting guna membentuk kekebalan komunal masyarakat Sleman," katanya. Sementara itu, saat mengecek aplikasi Silacak dan Inarisk, dia menghadirkan perwakilan petugas Puskesmas, bintara pembina desa, bintara pembina potensi maritim, dan bintara pembina potensi dirgantara. Kemudian,bhayangkara pembina ketertiban dan keamanan masyarakat serta para lurah.

Anak Dalam

Setiap menemukan satu orang terkonfirmasi positif, petugas harus langsung melacak atau menelusuri 15 orang lainnya yang berkemungkinan kontak erat.

Sementara itu, sejumlah warga Suku Andak Dalam (SAD) mulai divaksinasi oleh Satuan Tugas Covid-19 Kabupaten Batanghari, Provinsi Jambi. Vaksinasi terutama pada warga SAD yang berada di Kecamatan Bajubang.

"Vaksinasi SAD berbarengan warga lain berjumlah 500 sasaran," kata Sekretaris Daerah Kabupaten Batanghari, M Azan di Batanghari. Ada 18 warga SAD dari Kelompok Kandang Rebo yang mengikuti vaksinasi. Mereka mengikuti vaksinasi karena sudah hidup berdampingan dengan masyarakat, sehingga rentan terpapar Covid-19.

Warga SAD yang mengikuti vaksinasi berusia 19- 41 tahun. M Azan menjelaskan Satgas akan melakukan jemput bola terhadap warga SAD yang tidak bisa datang ke lokasi vaksinasi. Di wilayah Kecamatan Bajubang terdapat tiga kelompok warga SAD. Mereka adalah kelompok Lalan, Bahar, dan Kandang Rebo. Jumlahnya hampir seribu warga. Kelompok Kandang Rebo saja sekitar 300.


Redaktur : Aloysius Widiyatmaka
Penulis : Antara, Haryo Brono

Komentar

Komentar
()

Top