Nasional Mondial Ekonomi Daerah Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Pangkalpinang Ingin Menyelenggarakan Guru Penggerak Secara Mandiri

Foto : istimewa

Kabid Pembinaan Ketenagaan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Pangkalpinang, Novian Yuspandi (kanan) dan Asisten I Bidang Pemerintahan dan Kesra, Pemkot Pangkalpinang, Subekti (kiri) dalam acara Press Tour Merdeka Belajar, di Pangkalpinang, (30/3).

A   A   A   Pengaturan Font

Novian mengungkapkan, Pangkalpinang membutuhkan pemimpin di sektor pendidikan, terutama seperti kepala sekloah. Menurutnya, para guru di Pangkalpinang justru enggan mengambil tanggung jawab tersebut.

Dia mengatakan saat ini baru ada 10 guru penggerak di Pangkalpinang dengan rincian 5 guru SD dan 5 guru SMA. Jumlah tersebut masih kurang mengingat untuk mengisi posisi kepala sekolah dari Guru Penggerak. "Dari 10 itu hanya ada 2 yang sudah jadi kepala sekolah. Kita masih butuh lebih banyak lagi," katanya.

Dia menerangkan, dengan adanya Permendikbudristek Nomor 4 Tahun 2021 tentang Penugasan Guru sebagai Kepala Sekolah, mengatur bahwa pemda harus mengutamakan guru penggerak untuk menjadi kepala sekolah. Adapun untuk mengatasi kekurangan guru penggerak, pemilihan kepala sekolah bisa oleh guru biasa dengan masa memimpin selama empat tahun.

"Tidak serta merta lulus Guru Penggerak diangkat jadi kepala sekolah. Kita lihat kontribusi nyata mereka, setelah itu kita lihat kembali kompetensinya untuk menjadi kepala sekolah," tandasnya.

Asisten I Bidang Pemerintahan dan Kesra, Pemkot Pangkalpinang, Subekti, mengatakan, salah satu keengganan guru di Pangkalpinang menjadi kepala sekolah adalah keharusan mengelola keuangan seperti Bantuan Operasional Sekolah (BOS). Menurutnya, jika dinas mengelola BOS bisa jadi guru lebih berminat menjadi kepala sekolah.
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : Sriyono
Penulis : Muhamad Ma'rup

Komentar

Komentar
()

Top