Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Kemandirian Pangan - Bapanas Sedang Hitung Ulang Penyesuaian HPP Gabah dan Beras

Panen Belum Merata, Impor Tak Tepat Dilakukan

Foto : ANTARA/PRASETIA FAUZANI

PANEN PADI BERTAHAP - Petani mengumpulkan jerami saat panen awal padi di area persawahan Desa Dawuhan Kidul, Kediri, Jawa Timur, Senin (20/2). Panen padi secara nasional mulai berjalan bertahap, sedikitnya 1 juta hektare pada bulan Februari dan diperkirakan mencapai 1,9 hektare pada Maret sehingga ketersediaan bahan pangan dalam negeri diharapkan cukup saat Ramadhan dan Idul Fitri mendatang.

A   A   A   Pengaturan Font

Di masa panen raya yang sebentar lagi tiba, harga gabah di tingkat produsen jangan sampai anjlok sehingga merugikan petani.

JAKARTA - Pemerintah jangan buru-buru membuat keputusan impor beras. Sebab, kenaikan harga beras saat ini bukan karena masalah produksi, tetapi karena panen yang belum merata.

Saat ini, pasokan di pasaran belum berlimpah. Panen raya baru merata pada Maret sampai April mendatang sehingga harga beras akan berangsur turun.

Selain menolak impor, pemerintah diminta mempercepat merevisi HPP (harga pembelian pemerintah) agar Bulog bisa bersaing dengan pembeli swasta. Jika tak ada perubahan, beras petani tak akan dijual ke Bulog sehingga mengancam realisasi target serapan lembaga tersebut.

Koordinator Nasional Koalisi Rakyat untuk Kedaulatan Pangan (KRKP), Said Abdullah, mengatakan harga gabah masih relatif tinggi walaupun sudah ada yang mulai panen. Hal ini karena panen yang belum terjadi di semua wilayah sentra produksi.

"Harga gabah masih di atas 6.000-6.500 rupiah per kilogram (kg) walaupun harga ada kecenderungan turun," ungkap Said, di Jakarta, Senin (20/2). Hal itu merespons pernyataan Presiden yang membuka opsi impor beras.
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : Muchamad Ismail
Penulis : Antara

Komentar

Komentar
()

Top