Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Pandemi Dongkrak Transaksi Bukalapak

A   A   A   Pengaturan Font

JAKARTA - Bisnis platform e-dagang Bukalapak selama pandemi Covid-19 meningkat. Transaksinya melesat sebesar 130 persen dibanding periode sama 2019.

Peningkatan jumlah transaksi tidak dipungkiri karena didorong kondisi pandemi. Namun demikian pengembangan fitur dan layanan melalui sistem O2O (online to offline), untuk menjawab kebutuhan dan permasalahan di tengah masyarakat juga turut mendorong peningkatan transaksi.

"Bukalapak sendiri, ada peningkatan yang signifikan di pelapak dan mitra kami. Ini fakta dan peluang bahwa platform dagang digital memiliki peran yang relevan dan esensial saat ini," ujar CEO Bukalapak Rachmat Kaimuddin, dalam webinar Rabu (6/1).

Dalam memperkuat operasional dan bisnis pada masa pandemi, Bukalapak menekankan tiga aspek sebagai fokusnya, yaitu talent atau sumber daya manusia, growth atau pertumbuhan, dan capital atau modal. Dengan memperkuat tiga aspek tersebut diyakini menjadikan perusahaan bisa berkelanjutan.

Dari sisi penjual saat ini jumlahnya mencapai 4 juta pelapak dan mitra. Sementara itu, dari sisi pengguna Bukalapak jumlahnya telah mencapai sekitar 100 juta. Jumlah ini menurut Rachmat tidak lepas dari meningkatnya jumlah pengguna internet selama pandemi.

Mengacu pada riset SEA E-conomy report oleh Google, Temasek, Bain & Company, sebanyak 56 persen pengguna internet baru di Indonesia berasal dari daerah non-perkotaan. Dengan solusi O2O Bukalapak membantu kemudahan masyarakat di wilayah tersebut dalam bertransaksi.

VP of Marketplace Bukalapak Kurnia Rosyada menuturkan, pihaknya sadar banyak masyarakat yang memanfaatkan platform digital untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari di masa pandemik seperti saat ini.

"Sepanjang tahun 2020, kami melihat adanya peningkatan transaksi di Bukamall sebesar 17 persen tiap bulannya. Selain itu, untuk membantu para pelapak dalam memasarkan produknya, kami akan menerapkan tarif super seller hanya 0,5 persen," ujar dia. Hay/G-1


Redaktur : Aloysius Widiyatmaka
Penulis : Haryo Brono

Komentar

Komentar
()

Top