Nasional Mondial Ekonomi Daerah Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Pakar UGM: Program ASN "Work from Bali" Pemborosan Anggaran Negara

Foto : Istimewa

Ilustrasi ASN

A   A   A   Pengaturan Font

YOGYAKARTA - Menko Kemaritiman dan Investasi Indonesia, Luhut Binsar Pandjaitan (LBP) tengah merencanakan program Work from Bali (WFB) bagi aparatur sipil negara (ASN) di Kemenko Bidang Kemaritiman dan tujuh kementrian / lembaga lainnya.WFB ini kemudian diketahui dicanangkan untuk mendorong pemulihan ekonomi pariwisata di Bali.

Menanggapi program itu, pakar kebijakan publik, sekaligus Dosen Manajemen Kebijakan Publik (MKP) Fisipol UGM, Wahyudi Kumorotomo, mengatakan hal itu pemborosan keuangan negara.

Wahyudi mengingatkan anggaran yang dikeluarkan untuk PEN (Pemulihan Ekonomi Nasional) terus mengalami pelonjakan.Anggaran PEN bersadarkan komitmen stimulus dengan UU No.2 / 2020 yang semula sebesar 450,1 triliun rupiah telah meningkat menjadi 677,2 triliun rupiah. Bahkan, pada tahun 2021, volume pembiayaan sudah menginjak angka 971,2 triliun rupiah.

"Makanya dengan tingkat penerimaan negara yang masih lemah, sudah seharusnya aparat pemerintah tetap berhemat," kata Wahyudi, yang memiliki gelar profesor ini.

Lebih jauh, Wahyudi menilai program WFB memiliki beberapa titik kelemahan.Pertama, Policy WFB jelas memboroskan anggaran belanja negara oleh aparatur sendiri.Hal ini kemudian dapat dikatakan menunjukkan teladan yang kurang baik kepada masyarakat luas.Kedua, meskipun WFB dilakukan dengan Prokes yang ketat, berkumpulnya banyak orang di objek-objek-objek wisata tetap berisiko penularan.
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : Marcellus Widiarto
Penulis : Eko S

Komentar

Komentar
()

Top