Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
GAGASAN

Pahlawan Zaman "Now"

Foto : KORAN JAKARTA/ONES
A   A   A   Pengaturan Font

Baru merdeka dari Jepang, diganggu lagi pasukan Sekutu. Dalam mindset pasukan Sekutu, Indonesia tidak punya persenjataan mesin sehingga akan mudah dipukul mundur dan dikalahkan. Sekutu lupa bahwa pemuda di Surabaya memiliki harga diri dan bangga sebagai bangsa Indonesia. Ultimatum Sekutu dilawan dengan pertempuran.

Malahan Arek-arek Suroboyo merespon dengan pertempuran. Poin penting di sini para pemuda mencintai negara, kemerdekaan, dan Merah Putih. Mereka mempunyai seorang pemimpin, Bung Tomo yang membakar semangat melawan Sekutu. Pemaknaan penting dari heroism pemuda antara lain, tumbuh kesadaran kolektif.

Mereka berjuang heroik untuk mempertahankan kemerdekaan dan Merah Putih. Kemudian, tercipta tanggung jawab, partisipasi dan kepercayaan. Tanggung jawab atau komitmen kuat mempertahankan kemerdekaan, membangkitkan kesadaran setiap pribadi dan kelompok. Ini kemudian menjelma menjadi kesadaran bersama untuk mengusir Sekutu dari Bumi Pertiwi.

Kaum muda memiliki kepercayaan antarsesama. Tidak ada pengkhianatan di antara mereka. Mereka setia dan patuh pada pemimpinnya. Mereka percaya perjuangan akan membuahkan hasil gemilang. Tanggung jawab, partisipasi, kepercayaan merupakan modal sosial melawan Sekutu. Semua bahu-membahu dan ambil peran.

Petugas palang merah merawat korban. Perempuan memasak di dapur menyiapkan ransum. Pemuda berlaga di medan pertempuran. Berbagai peran diperankan sebaik mungkin. Terlebih di tengah mereka hadir seorang yang berani mati, setia pada NKRI, berjuang tanpa pamrih seperti Bung Tomo. Para pahlawan memiliki visi dan misi perjuangan bagi Indonesia, bukan untuk diri sendiri, keluarga, dan golongan.
Halaman Selanjutnya....

Komentar

Komentar
()

Top