Pagi Ini, Kualitas Udara di Jagakarsa Tidak Sehat
Arsip Foto - Monas dengan latar Jakarta yang berpolusi (16/8/2023). Menurut data dari IQAir pada Rabu, kualitas udara di Jakarta berstatus Tidak Sehat dengan skor 163.
Foto: ANTARA/Mecca Yumna NPJAKARTA - Dinas Lingkungan Hidup (LH) DKI Jakarta mengungkapkan bahwa kualitas udara di kawasan Jagakarsa, Jakarta Selatan, tidak sehat pada Kamis (15/2) pagi pukul 07.00 WIB.
Kategori tersebut termasuk dalam angka partikel halus (particulate matter/PM) 2,5 berdasarkan Indeks Standar Pencemar Udara (ISPU), yakni Bundaran HI (54), Kelapa Gading (58), Lubang Buaya (66), Kebun Jeruk (50) dan Jagakarsa (107).
Kategori tidak sehat, yakni kualitas udaranya yang bersifat merugikan pada manusia ataupun kelompok hewan yang sensitif atau bisa menimbulkan kerusakan pada tumbuhan ataupun nilai estetika.
Sedangkan, kualitas udara kategori sedang, yakni tidak berpengaruh pada kesehatan manusia ataupun hewan tetapi berpengaruh pada tumbuhan yang sensitif dan nilai estetika dengan rentan PM2,5 sebesar 51-100.
Lalu, kategori baik yakni tingkat kualitas udara yang tidak memberikan efek bagi kesehatan manusia atau hewan dan tidak berpengaruh pada tumbuhan, bangunan ataupun nilai estetika dengan rentang PM2,5 sebesar 0-50.
Kemudian, kategori sangat tidak sehat dengan rentang PM2,5 sebesar 200-299 atau kualitas udaranya dapat merugikan kesehatan pada sejumlah segmen populasi yang terpapar.
Terakhir, kategori berbahaya yakni tingkat kualitas udara berbahaya yang secara umum dapat merugikan kesehatan serius pada populasi dengan rentang PM2,5 sebesar 300-500.
- Baca Juga: Krisis Global Mendorong Perusahaan mem-PHK
- Baca Juga: Penjualan Buku Komik
Redaktur: Lili Lestari
Penulis: Antara
Tag Terkait:
Berita Trending
- 1 Selama 2023-2024, ASDP Kumpulkan 1,72 Ton Sampah Plastik
- 2 Kemenperin Desak Produsen Otomotif Tiongkok di Indonesia Tingkatkan Penggunaan Komponen Lokal
- 3 Irena Sebut Transisi Energi Indonesia Tuai Perhatian Khusus
- 4 Jepang Siap Dukung Upaya RI Wujudkan Swasembada Energi
- 5 Perkuat Kolaborasi, PM Jepang Dukung Indonesia untuk Jadi Anggota Penuh OECD
Berita Terkini
- Asing Was-was terhadap Kebijakan Trump, Saham Perbankan Loyo
- BPS Ungkap Tingkat Kemiskinan September 2024 Terendah Sepanjang Sejarah
- Dapatkan Rekaman CCTV, TNI Telusuri Meninggalnya Purnawirawan Berpangkat Brigjen di Marunda
- KPK Periksa Ketua KPU, Kasus Apalagi
- Dorong Transformasi Digital di Internal, BPK luncurkan Artificial Intelligence for Data Analytics