
Ormas hingga Mantan Presiden Jadi Penasihat Danantara
Kepala Kantor Komunikasi Kepresidenan Hasan Nasbi saat menghadiri peluncuran Danantara di Istana Kepresidenan Jakarta, Senin (24/1/2025).
Foto: ANTARAJAKARTA - Kepala Kantor Komunikasi Kepresidenan Hasan Nasbi mengatakan organisasi masyarakat (ormas) keagamaan hingga mantan Presiden Republik Indonesia dilibatkan menjadi penasihat dan pengawas Badan Pengelolaan Investasi Daya Anagata Nusantara (BPI Danantara).
Saat ditanya soal ormas keagamaan akan dilibatkan menjadi pengawas, Hasan menjawab dengan singkat, ketika tiba di Istana Kepresidenan Jakarta, Senin.
"Mungkin di penasihat ya," kata Hasan saat menghadiri peluncuran Danantara di halaman tengah Istana Kepresidenan Jakarta, Senin.
Hasan juga menanggapi soal mantan Presiden yang juga kemungkinan menjadi dewan penasihat. "Ide Presiden kan seperti itu. Mungkin untuk di penasihat," kata Hasan.
Meski tidak ingin merinci soal mantan Presiden RI yang akan menjabat sebagai dewan penasihat, Hasan memaparkan soal tujuan pelibatan mantan Presiden dalam Danantara sebagai sovereign wealth funds (SWD) milik Indonesia itu.
Menurut Hasan, Danantara dibentuk sebagai lembaga yang harus memiliki akuntabilitas dan transparansi. Pelibatan ormas hingga mantan Presiden RI ini juga sesuai dengan Prinsip Santiago (Santiago Principle), sebagai pedoman tata kelola SWF yang baik.
"Untuk menjaga akuntabilitas dan transparansi yang luar biasa itu, agar bisa juga comply dengan Santiago Principle maka dibutuhkan orang-orang yang berintegritas tinggi, tokoh-tokoh bangsa, sebagai bagian dari penasihat lembaga ini," kata Hasan.
Adapun sebelumnya Presiden RI Prabowo Subianto meminta mantan Presiden Indonesia hingga pimpinan organisasi agama untuk ikut mengawasi pengelolaan dana kekayaan negara, yakni BPI Danantara.
"Danantara adalah kekuatan energi masa depan dan ini harus kita jaga bersama. Karena itu, saya minta semua Presiden sebelum saya berkenan ikut menjadi pengawas di dana ini. Saya juga berpikir kalau perlu pimpinan NU, pimpinan Muhammadiyah, pimpinan mungkin dari KWI dan sebagian lain-lain ikut juga membantu mengawasi," kata Prabowo pada HUT Ke-17 Partai Gerindra di Sentul, Jawa Barat, pekan lalu.
Berita Trending
- 1 Aksi Bersih Pantai Menteri LH dan Panglima TNI di Pangandaran, Peringati Hari Peduli Sampah
- 2 Jangan Beri Ampun Pelaku Penyimpangan Impor. Itu Merugikan Negara. Harus Ditindak!
- 3 Andreeva Kejutkan Iga Swiatek dan Lolos ke Semifinal Dubai Open
- 4 Akademisi: Perlu Diingat, Kepala Daerah yang Sudah Dilantik Sudah Menjadi Bagian dari Pemerintahan dan Harus Tunduk ke Presiden
- 5 Bima Arya Tegaskan Retret Kepala Daerah Tingkatkan Kapasitas Kepemimpinan
Berita Terkini
-
Dietisien Bagikan Cara Agar Tidak Ada Masalah Pencernaan saat Berpuasa
-
Terkait Perkara Rohidin Mersyah, KPK Periksa Tiga Anggota DPRD
-
Realme C75x Kantongi Sertifikasi IP69 Pastikan Miliki Ketahanan Air
-
Jangan Lewatkan Konsumsi Protein 100 Gram/ Hari! KKP Ajak Masyarakat Giat Konsumsi Ikan
-
Pemerintah Kabupaten Batang Minta ASN Sikapi Positif Kebijakan Efisiensi Anggaran