Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Orangtua "Keblinger"

Foto : istimewa
A   A   A   Pengaturan Font

Ini semua karena paham yang berhasil dicekokkan ke kepala orang-orang dewasa yang mementingkan ego, merasa benar sendiri dalam beragama. Sementara itu, ajaran agama lain bukan hanya keliru, tetapi sesat, maka harus dimusnahkan. Paham hitam sesat inilah yang akhirnya merelakan orang-orang menjadi monster pembunuh terhadap orang-orang yang tengah berdoa di gereja. Bayangkan, orang berdoa mereka bunuh. Mereka hancurkan! Berdoa adalah berkomunikasi secara intim dengan Allah, tetapi mereka yang berpaham paling benar sebagai anak Allah, mengebomnya!

Paham logika bengkok bahwa dengan membunuh mereka akan memperoleh surga tersebut telah membutakan hati, tanpa takut mati menjadi pelaku bom bunuh diri. Inilah buah kesuksesan tindak kejahatan cuci otak yang dilakukan orang-orang degleng, yang mengaku menganut paham agama paling benar dan paling memiliki Tuhan. Padahal semua itu bertolak belakang. Tidak ada Tuhan yang membenarkan pembunuhan. Seluruh pembunuhan berlawanan dengan sifat Tuhan yang mahabaik.

Dengan kata lain, nerakalah yang mereka cari. Karena neraka adalah tempat yang menampung orang-orang biadab, orang-orang sesat, dan orang-orang jahat. Menjadi tanggung jawab semua untuk membentengi sesama dari upaya cuci otak oleh penganut paham kebiadaban. Kasihan anak-anak yang tidak mengerti apa-apa harus dibawa-bawa menjadi pelaku bom bunuh diri.

Hendaknya, para orangtua benar-benar kembali memperhatikan bibit, bobot, dan bebet dalam mencari menantu. Artinya orangtua harus benar-benar mengenal calon mantu bahwa mereka dari keluarga baik-baik. Namun yang paling penting, orangtua harus benar-benar mengenal anak-anak agar mereka tak terjerumus ke dalam kelompok penjahat yang penuh kebiadaban ini.

Komentar

Komentar
()

Top