Orang Tua Harus Utamakan Diskusi agar Jadi Sahabat Anak
Psikolog dan Ketua Lembaga Perlindungan Anak Indonesia (LPAI) Seto Mulyadi alias Kak Seto dalam konferensi pers Chimiland di Jakarta, Kamis (25/8)
Foto: ANTARA/Nanien YuniarJAKARTA - Psikolog dan Ketua Lembaga Perlindungan Anak Indonesia (LPAI) Seto Mulyadi alias Kak Seto mengatakan orangtua bisa menjadi sahabat anak dengan mengutamakan diskusi, bukan memberikan instruksi semata.
"Jadilah teman anak, bukan komandan yang cuma kasih instruksi," kata Kak Seto dalam konferensi pers di Jakarta, Kamis (25/8).
Ia menganjurkan orangtua untuk membuat waktu rutin agar bisa mengobrol santai bersama anak dan mendiskusikan banyak hal. Pembicaraan itu bisa berlangsung saat makan bersama atau kapan pun ketika anggota keluarga di rumah sedang senggang.
- Baca Juga: Kenya, Negara yang Muncul Karena Jalur Rel Uganda
- Baca Juga: Menewaskan 2.500 Imigran India
Berbagai isu dan masalah bisa didiskusikan antara orangtua dan anak agar tercipta kesepakatan serta hubungan harmonis yang membuat rumah menjadi tempat aman dan nyaman bagi buah hati.
"Dengarkan suara anak, dengarkan kritik anak kepada orangtua. Orangtua juga jangan sering berantem di depan anak," kata dia.
Dengan membangun ruang diskusi di mana anak merasa didengarkan serta punya kebebasan yang bertanggungjawab, orangtua menjadi pihak yang dipercaya dan jadi andalan anak.
"Ciptakan keluarga ramah anak di mana keluarga penuh senyuman, nada indah, pelukan sehingga anak tidak 'kabur' ke luar, seperti memilih gawai yang lebih terasa indah ketimbang mendengar ceramah orangtua," kata Kak Seto.
Lewat diskusi tersebut, orangtua dan anak bisa membuat perjanjian tentang hal-hal seperti penggunaan gawai yang seperti pisau bermata dua. Orangtua dapat mengarahkan anak untuk memakai gawai demi hal positif, seperti belajar hal baru lewat video tutorial, juga memberikan pengertian alasan mereka tidak boleh mengakses hal-hal negatif.
"Dengan demikian, akhirnya anak terkontrol tapi tidak dalam tekanan. Orangtua memberi teladan dan memotivasi anak, juga memberi kesempatan anak bergerak tapi tetap terpantau dalam jalur yang tepat," pungkas dia. Ant/I-1
Berita Trending
- 1 Respons CEO OpenAI tentang Model AI Tiongkok DeepSeek-R1: 'Mengesankan'
- 2 Setelah Trump Ancam Akan Kenakan Tarif Impor, Akhirnya Kolombia Bersedia Terima Deportasi dari AS
- 3 Thailand Ingin Kereta Cepat ke Tiongkok Beroperasi pada 2030
- 4 Incar Kemenangan Penting, MU Butuh Konsistensi
- 5 Diprediksi Berkinerja Mocer 2025, IHSG Sepanjang Tahun Ini Menguat 1,22 Persen
Berita Terkini
- Polresta Bukittinggi giatkan pengawasan objek wisata selama liburan
- DPRD bentuk pansus guna percepat revisi perda akomodasi sekolah gratis
- Keraton Ngayogyakarta Gelar Labuhan di Pantai Parangkusumo
- Pemkot Jaksel keruk Kali Baru Barat untuk mitigasi banjir
- 150 Ribu Wisatawan Kunjungi Ragunan selama Liburan Isra Mikraj-Imlek