Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Optimalkan Lahan Pertanian Antisipasi El Nino

Foto : ANTARA/Nur Imansyah

Asisten II Perekonomian Setda Pemerintah Provinsi NTB Pathul Gani.

A   A   A   Pengaturan Font

Mataram - Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Barat mengoptimalkan lahan pertanian yang sudah ada dari pada membuka lahan baru untuk mengantisipasi dampak El Nino.

"Sampai dengan saat ini areal tanam kita itu mencapai 270 ribu hektar. Dari luas lahan ini strategi kita memilih mengoptimalkan lahan produksi yang ada daripada membuka lahan baru, karena membuka lahan baru sudah nggak mungkin," kata Asisten II Perekonomian Setda Pemerintah Provinsi NTB, Pathul Gani di Kantor Gubernur NTB di Mataram, Senin.

Ia mengatakan optimalisasi lahan produksi ini dengan mempertahankan lahan-lahan yang dilalui oleh jaringan air primer, sekunder dan tersier.

"Inilah yang kita optimalkan. Kalau strategi ini kita pakai maka kita bisa mengamankan air dari hulu dengan cara mengairi air ke sawah-sawah yang disiapkan untuk mempercepat proses tanam," ujarnya.

Untuk optimalisasi strategi ini, kata Pathul Gani perlu ada koordinasi dengan lintas sektor, salah satunya Balai Wilayah Sungai (BWS) selaku pihak yang memantau dan mengelola kondisi air bendungan.

"Koordinasi dengan BWS ini penting, sembari menunggu hujan yang diperkirakan turun Nopember," terang Pathul Gani.

Mantan Kepala Dinas Pertanian dan Perkebunan NTB ini, menambahkan dengan optimalisasi jaringan irigasi ini maka periode tanam juga menjadi lebih banyak.

"Penambahan lahan itu tidak mungkin justru yang ada kita penyusutan. Oleh karena itu melalui optimalkan irigasi ini dari yang bisa tanam satu kali padi bisa menjadi dua kali, dua kali menjadi tiga kali dari yang tiga kali bisa menjadi empat kali tanam. Jadi kalau menambah luas kayak-nya susah," ucapnya.

Oleh karena itu meski ada fenomena El Nino, NTB tidak begitu terdampak kekurangan pangan, terutama beras. Apalagi ini sebagai penyuplai stok gabah kering giling nasional.

"Kalau di ekuivalen dengan beras gabah itu penyusutan-nya sekitar 40 persen. Kalau jadi beras sekitar 900-an ribu ton, sedangkan kebutuhan lokal kita terhadap konsumsi beras 600 ribu ton sehingga kita ada surplus 300 ribu ton, makanya meski ada El Nino kita tidak khawatir target 1,32 juta produksi beras NTB tidak terganggu," katanya.


Redaktur : Marcellus Widiarto
Penulis : Antara

Komentar

Komentar
()

Top