Optimalkan APBN untuk Manufaktur
Kepala Badan Kebijakan Fiskal (BKF) Kementerian Keuangan, Febrio Kacaribu
Nilai Tambah
Dirinya mengatakan merujuk data UNStats, nilai tambah industri pengolahan (Manufacturing Value Added/ MVA) Indonesia pada 2021 mencapai 288 miliar dollar AS, sehingga hal ini membuat industri manufaktur di Tanah Air menjadi salah satu roda penggerak manufaktur dunia.
Selain itu, penguatan sektor industri Indonesia di tengah resesi global juga terlihat dari kinerja ekspor produk sektor nonmigas yang menyumbang 72,24 persen dari total ekspor nasional di tahun lalu.
Febri menilai peningkatan yang ekspansif ini secara kumulatif memberikan nilai besar investasi sektor tersebut, sehingga dapat memberikan kontribusi terhadap keuangan negara.
Redaktur : Muchamad Ismail
Komentar
()Muat lainnya