Optimalkan APBN untuk Manufaktur
Kepala Badan Kebijakan Fiskal (BKF) Kementerian Keuangan, Febrio Kacaribu
Febrio mengatakan kinerja manufaktur Indonesia yang masih ekspansif ini didorong oleh tingkat permintaan dalam negeri dan pembelian barang input sebagai antisipasi peningkatan permintaan menjelang Ramadan.
Kepercayaan bisnis pada Februari 2024 berada di level tertinggi, menandakan optimisme pelaku bisnis terhadap prospek produksi Indonesia pada 2024 relatif masih tinggi.
Sementara itu, Kementerian Perindustrian (Kemenperin) mengatakan kinerja industri manufaktur Indonesia tetap dalam level yang ekspansif meski di tengah resesi global.
Hal itu dapat dilihat dari rata-rata pertumbuhan Produk Domestik Bruto (PDB) industri manufaktur Indonesia yang mencapai 3,44 persen dalam periode 2014-2022.
"PDB industri manufaktur Indonesia mencapai 3,44 persen dalam periode 2014-2022, lebih tinggi dari pertumbuhan manufaktur dunia maupun OECD dan kontribusi industri manufaktur sebesar 19,9 persen," ujar Juru Bicara Kemenperin, Febri Hendri Antoni Arif, di Jakarta, Kamis pekan lalu.
Halaman Selanjutnya....
Redaktur : Muchamad Ismail
Komentar
()Muat lainnya