![](https://koran-jakarta.com/img/site-logo-white.png)
Ombak Laut Setinggi 4 Meter Sebabkan Distribusi BBM ke Rote-Sabu Terlambat
Gelombang tinggi di perairan Kupang.
Foto: ANTARAKUPANG– PT Pertamina Patra Niaga Jawa Timur, Bali, Nusa Tenggara (Jatimbalinus), menyatakan terhambatnya penyaluran bahan bakar minyak (BBM) ke Kabupaten Sabu Raijua dan Kabupaten Rote Ndao, NTT, akibat cuaca ekstrem yang menimbulkan ombak laut setinggi 2,5 sampai 4,0 meter di wilayah perairan itu.
Area Manager Comm, Rel. & CSR PT Pertamina Patra Niaga Jatimbalinus, Ahad Rahedi, dihubungi dari Kupang, Selasa malam, mengatakan bahwa estimasi penundaan penyaluran BBM ke dua kabupaten pulau terluar itu diperkirakan sampai dengan Kamis (13/2) pekan ini.
“Kendala penyaluran itu merespons adanya surat imbauan dari Kementerian Perhubungan Direktorat Jenderal Perhubungan Laut Nomor: UM.006/119/KSOP.Kpg-2025 tentang Peringatan Dini terhadap Gelombang Tinggi dari BMKG,” katanya.
Dia mengatakan bahwa kapal yang membawa BBM juga dilarang berlayar oleh pihak Syahbandar karena tingginya gelombang di wilayah perairan NTT.
Selain berpatokan pada surat imbauan dari Kemenhub, pihaknya juga berpatokan pada peringatan dini dari Stasiun Meteorologi Maritim Tenau tentang Informasi Tinggi Gelombang No. e.B/ME.01.02/047/KTUG/II/2025.
?
Untuk mengantisipasi terjadinya kelangkaan BBM di dua kabupaten yang berada di wilayah perbatasan Indonesia Australia dan Indonesia Timor Leste itu, Pertamina Patra Niaga sudah mengantisipasinya dengan menginstruksikan pada pihak SPBU di dua wilayah tersebut.
Pengelola SPBU diimbau agar mengutamakan penyaluran langsung ke konsumen dengan membatasi pembelian sesuai ketentuan Pemerintah Daerah Rote Ndao dan Sabu Raijua.
Ahad juga menambahkan bahwa Pertamina Patra Niaga terus memonitoring dan berkoordinasi dengan pihak terkait dan juga melakukan persiapan untuk pengiriman apabila keadaan cuaca sudah dinyatakan aman oleh pihak Syahbandar.
Sebelumnya, BMKG mengeluarkan peringatan dini terkait gelombang tinggi di sejumlah perairan NTT. Gelombang tinggi itu disebabkan oleh munculnya bibit siklon tropis 96S di sebelah Selatan Nusa Tenggara Timur, di Perairan Barat Australia Barat.
Tinggi gelombang 2,5–4,0 meter berpeluang terjadi di Selat Sumba bagian Barat, Perairan Selatan Sumba, Perairan Sabu Raijua dan perairan Selatan Timor-Rote
Berita Trending
- 1 PLN UP3 Kotamobagu Tanam Ratusan Pohon untuk Kelestarian Lingkungan
- 2 Belinda Bencic Raih Gelar Pertama
- 3 Ada Efisiensi Anggaran, BKPM Tetap Lakukan Promosi Investasi di IKN
- 4 Regulasi Pasti, Investasi Bersemi! Apindo Desak Langkah Konkret Pemerintah
- 5 Bursa Makin Bergairah! 15 Juta Investor Ramaikan Pasar Modal Indonesia