Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Okupansi Ruang ICU di Depok Terisi 90%

Foto : Antara

wali kota Depok mohammad idris

A   A   A   Pengaturan Font

DEPOK - Pasien Covid-19 di Depok terus berdatangan sejummlah rumah sakit, hingga saat ini, kamar tidur sudah terissi 90 persen, bahkan okupansi ICU nyaris penuh. Pemerintah Kota Depok minta bantuan Jawa Barat dan Pemerintah Pusat sediakan fasilitas kesehatan.

Wali Kota Depok, Mohamad Idris menyebut bahwa ketersediaan tempattidur isolasi untuk pasien Covid-19 sudah mencapai 85 persen.

"Terkait dengan ketersediaan tempattidur isolasi dan tempattidur ICU bahwa saatini bed occupancy ratiountuk isolasi sudah mencapai 85 persen dan untuk ICU sudah mencapai 90,32 persen," kata Idris dalam video resminya, Kamis (7/1).

Idris mengatakan, dirinya sudah mengumpulkan para Direktur RumahSakit dan memberi amanah untuk menangani Covid-19 ini bersama-sama. "Kami akan menambah tempattidur isolasi dan ICU di rumah sakit, ujarnya.

Selain itu, Idris memohon bantuan dari PemerintahProvinsiJawaBarat dan juga Pusat, untuk mendukung peralatan yang dibutuhkan. "Kami mohon bantuan Pemerintah Provinsi Jawa Barat dan Pemerintah Pusat untuk juga memberikan bantuan peralatan sesuai yang dibutuhkan," ungkapnya.

Sejumlah rumah sakit rujukan Covid-19 di Kota Depok sesak dengan pasien Covid-19 yang tiap hari terus saja berdatangan. Bahkan tingkat okupansi pun menyentuh angka 90 persen.

Nyaris Penuh

Seperti terjadi di Rumah Sakit Universitas Indonesia (RSUI).

Manajer Pengembangan Bisnis Rumah Sakit Universitas Indonesia (RSUI), Astrid Saraswaty Dewi menjelaska ruang isolasi pasien Covid-19 di RSUI sudah diatas 90 persen. "Isolasi diatas 90 persen, untuk intensif (ICU dan HCU) Covid-19 sudah full," kata Astrid.

Saat ini RSUI memiliki 67 tempat tidur isolasi, 13 ICU dan 8 HCU khusus pasien Covid-19, saat ini seluruh tempat tidur itu sudah hampir terisi penuh.

Terpisah, Direktur RSUD Kota Depok, Devi Maryori pun mengatakan, tingkat okupansi di rumah sakit milik pemerintah itu sudah mencapai 85 persen. "Saat ini RSUD miliki 117 tempat tidur khusus Covid-19, sudah termasuk ICU dan HCU, okupansi 85 persen," kata Devi.

Devi mengatakan, lonjakan pasien tersebut juga dirasakan beberapa pekan terakhir. "Akhir-akhir ini kasus-kasus yang perlu pengawasan dan kasus berat semakin meningkat jumlahnya," kata Devi.

Devi mengatakan, sebagai solusi pihaknya pun mengikuti anjuran Dinas Kesehatan Kota Depok yang hanya merawat pasien Covid-19 dengan komorbid atau penyakit penyerta.

Terkait dengan perbedaan data Pemerintah Kota Depok dengan Satgas Pemerintah Pusat belum menemukan titik terang. Hal itu mengakibatkan perbedaan data terkonfirmasi positif Covid-19 mencapai hingga 5.068 Kasus.

Juru Bicara Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kota Depok, Dadang Wihana mengatakan, Pemerintah Kota Depok telah melakukan kecocokan data antara Pemerintah Pusat dengan Kota Depok. Namun hingga kini belum juga menemukan kesamaan.

"Perbedaan data kasus konfirmasi positif capai 5.068," ujar.

Dadang mengungkapkan, data covid-19 yang dimiliki Kota Depok pada Selasa (5/1) sebanyak 18.514, meliputi kasus konfirmasi aktif sebanyak 3.623, kasus sembuh 14.450, dan meninggal dunia 441 orang. Untuk nasional pada hari yang sama total kasus terkonfirmasi sebanyak 13.446. Jumlah tersebut meliputi kasus konfirmasi aktif sebanyak 2.563, kasus sembuh 10.679, dan meninggal 204 orang. n emh/P-5


Redaktur : M Husen Hamidy
Penulis : Antara

Komentar

Komentar
()

Top