Okupansi hotel di Jatim diprediksi naik 10 persen saat libur panjang
Arsip - Petugas hotel mempersiapkan salah satu kamar hotel Lamora Kota Lama Surabaya, Senin (2/12/2024).
Foto: ANTARA/Naufal Ammar ImaduddinSurabaya, 22/1 - Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Jawa Timur memprediksi tingkat okupansi hotel naik 10 persen saat libur panjang pada akhir Januari 2025.
"Biasanya, di tahun sebelumnya tingkat okupansi hotel pada Januari itu memang agak rendah, sekitar 30 sampai 40 persen, kebetulan tahun ini ada libur Isra Miraj dan Tahun Baru Imlek jadi bisa membantu untuk naik," ucap Ketua PHRI Jawa Timur Dwi Cahyono saat di konfirmasi ANTARA lewat telepon di Surabaya, Rabu.
Hingga hari ini, pihaknya mencatat tingkat okupansi hotel di wilayah Jawa Timur telah mencapai rata-rata hingga 40 persen. Sementara untuk wilayah Surabaya, tercatat berada di angka 30 persen.
- Baca Juga: Dipicu Sentimen “Risk-on” Mereda
- Baca Juga: Transisi Energi Masih Bersifat Solusi Palsu
Dwi menjelaskan, hal tersebut disebabkan faktor daya beli konsumen yang kebanyakan telah melakukan sejumlah aktivitas saat libur akhir tahun dan perayaan tahun baru 2025.
"Daya beli masyarakat sekarang lagi turun, apalagi sudah terpakai saat Tahun Baru 2024, jadi untuk merencanakan sesuatu saat liburan kali ini akan benar-benar dihitung oleh mereka, itu yang jadi penyebab jatuhnya tingkat okupansi hotel di Januari," ujarnya.
Selain itu, lanjutnya, faktor cuaca juga turut menjadi perhitungan masyarakat untuk merencanakan liburan hingga menginap di hotel, meski saat Imlek ada tradisi untuk berkumpul bersama keluarga.
Meskipun begitu, untuk bisnis food and beverage (FnB), pihaknya memprediksi tetap akan tinggi seiring beragam promosi dan makanan khas Imlek yang disajikan.
"Jadi hotel-hotel yang punya restoran, terutama restoran Chinese itu FnB nya akan meningkat, termasuk restoran-restoran Chinese yang di luar hotel," tuturnya.
Oleh karena itu, pihaknya berharap kepada para pelaku bisnis hotel dan FnB dapat memanfaatkan libur panjang Januari akhir ini dengan menggencarkan promo-promo menarik.
"Harus digencarkan promo-promo yang dapat menarik pengunjung, meskipun saya yakin itu sudah dilakukan sejak Desember 2024 kemarin karena itu sebagai upaya untuk meningkatkan okupansi," jelasnya.
Berita Trending
- 1 Harus Kerja Keras untuk Mewujudkan, Revisi Paket UU Politik Tantangan 100 Hari Prabowo
- 2 Pemerintah Dorong Swasta untuk Bangun Pembangkit Listrik
- 3 Kurangi Beban Pencemaran Lingkungan, Minyak Jelantah Bisa Disulap Jadi Energi Alternatif
- 4 Ayo Perkuat EBT, Presiden Prabowo Yakin RI Tak Lagi Impor BBM pada 2030
- 5 BPJS Ketenagakerjaan Apresiasi Menteri Kebudayaan Lindungi Pelaku Kebudayaan