Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Oknum Polisi Tembak Buronan Hingga Tewas di Kupang Jadi Tersangka

Foto : ANTARA/Kornelis Kaha

Kabid Human Polda NTT Kombes Pol Ariasandy.

A   A   A   Pengaturan Font

KUPANG - Tim penyidik dari Polda Nusa Tenggara Timur (NTT) menetapkan oknum polisi dari Polres Belu atas nama Brigadir RS sebagai tersangka dalam kasus penembakan sehingga berujung tewasnya korban NDL.

"Yang bersangkutan sudah kami tahan setelah ditetapkan sebagai tersangka," kata Kabid Humas Polda NTT Kombes Pol Ariasandy, di Kupang, Jumat (11/11).

Saat ini tersangka RS, ujar mantan Kapolres Timor Tengah Selatan (TTS) itu, sudah ditahan di Markas Polda NTT.

RS diketahui akan menjalani sidang kode etik di Kupang untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya yang berujung pada meninggalnya warga kabupaten Belu tersebut yang juga adalah buronan kasus penganiayaan.

Araisandy menambahkan bahwa usai menjalani sidang kode etik yang bersangkutan akan diserahkan kepada Bidang Hukum Polda NTT untuk menentukan proses sanksi.

"Kalau terbukti akan dilakukan pemberhentian tidak dengan hormat. Prosesnya masih menunggu sampai 14 hari ke depan. Itu aturannya," ujar dia.

Ariasnady juga mengatakan bahwa prosesnya masih berjalan dan ditangani oleh Bidang Propam Polda NTT serta bidang hukum. Karena itu, dia berharap masyarakat dapat bersabar.

Sebelumnya,NDL warga Belu yang disebut polisi sebagai buronan kasus penganiayaan di Kabupaten Belu, tertembak saat Tim Buru Sergap Polres Belu melakukan pengejaran terhadap NDL.

NDL terpaksa ditembak saat melarikan diri. Namun saat ditembak NDL disebut polisi menunduk, sehingga tembakan Brigadir RS terkena bagian belakang dari NDL.

Korban kemudian dilarikan ke RS, namun dalam perjalanan NDL meninggal dunia.

Kapolda NTT Irjen PolJohanis Asadoma mengatakan tidak menolerir tindakan anggotanya yang melakukan pelanggaran yang mengambil atau mencabut nyawa orang.

"Kamitetap proses kasusnya. Saat ini masih berproses dan kalau bersalah akan kamitindak," katadia lagi.


Redaktur : Lili Lestari
Penulis : Antara

Komentar

Komentar
()

Top