Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Odekta Ratu Maraton Asia Tenggara

Foto : ISTIMEWA

odekta Elvina Naibaho

A   A   A   Pengaturan Font

Tentu ada argumentasi yang berterima dari penggemukan jumlah kontingen tanpa penambahan target tersebut. Dito mengatakan jumlah atlet bertambah untuk menyiasati potensi emas yang hilang dan di Kamboja cabang olahraga beregu yang tentu butuh banyak atlet lebih banyak dipertandingkan daripada perseorangan.

Dari 31 cabang yang diikuti Indonesia, hoki menjadi cabang dengan jumlah atlet terbanyak yang dikirim yakni 38 (26 atlet putra dan 12 putri), diikuti bola voli (indoor dan pantai) dengan jumlah 34 atlet (18 putra dan 16 putri), serta traditional boat race dan kriket masing-masing mengirim 30 atlet.

Terlepas dari masalah efisien atau efektif, upaya Menpora dan para pengambil keputusan menambah jumlah atlet yang dikirim adalah bukti bahwa Indonesia tetap melihat SEA Games sebagai sesuatu yang penting dan mungkin secara tidak langsung menunjukkan juga bahwa kuantitas kontingen sesuai dengan kapabilitas nasional karena dalam banyak parameter (luas wilayah, jumlah penduduk, Gross domestic produc/GDP), Indonesia lebih besar dibandingkan dengan negara-negara Asia Tenggara lainnya, termasuk Thailand yang mendominasi sepuluh SEA Games.

Ajang olahraga seperti SEA Games hakikatnya tetap lah kompetisi. Berpacu dalam mengumpulkan medali tentu merupakan tugas utama atlet dan dalam diplomasi pencitraan negara pun. Berkalung medali emas adalah puncak tertinggi karena di situlah menjadi musabab bendera Merah Putih berkibar dan Indonesia raya berkumandang.

Juara dan berkalung medali emas tentu jadi idaman para atlet yang bertanding di SEA Games, tetapi sebagai "diplomat paruh waktu" menjadi juara bukanlah satu-satunya cara berdiplomasi untuk membawa citra baik negara. Apalagi jika dilihat dalam catatan histori seperti ditulis Simon Creak dalam From Bangkok to Palembang: The Southeast Asian Games and a cultural approach to studying regionalism, bahwa motifawal diadakannya kegiatan sejenis olimpiade di regional Asia Tenggara ini adalahuntuk mempererat kerja sama, pemahaman, dan hubungan antar negara di kawasan semenanjung Asia Tenggara.
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : Aloysius Widiyatmaka
Penulis : Antara

Komentar

Komentar
()

Top