Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Kesejahteraan Masyarakat I Tanaman Pangan Turun karena harga Gabah dan Jagung Turun

Nilai Tukar Petani Masih Jauh dari Ideal

Foto : ANTARA/ARI BOWO SUCIPTO

LAHAN PERTANIAN TERUS BERKURANG I Petani memanen padi di sebuah sawah di samping sebuah kampus di Paron, Ngawi, Jawa Timur, Senin (3/8). Dinas pertanian setempat mencatat luas lahan pertanian di kawasan lumbung padi tersebut berkurang dari 50.550 hektare menjadi 50.197 hektare karena beralih fungsi. Nilai Tukar Petani yang masih rendah menjadi salah satu penyebab beralih fungsinya lahan pertanian subur menjadi perumahan, industri dan infrastruktur.

A   A   A   Pengaturan Font

Angka 4.500 rupiah per kg itu terang Dwi setelah Asosiasi Bank Benih Tani Indonesia (AB2TI) yang diketuainya mensurvei kondisi di lapangan. "Kami sudah berkali-kali teriak untuk naikan HPP tapi tak ada hasil," katanya.

Selain HPP, impor komoditas pangan yang jor-joran seperti gandum juga menyebabkan NTP sulit naik. Tingginya impor pangan membuat posisi tawar produksi petani jatuh.

"Ini imbas dari kebijakan yang pro pasar, dampaknya ke petani," ujar Dwi.

Disebutkan, ada delapan komoditas yang impornya di atas 300 ribu ton per tahun. Di antaranya gandum, beras, jagung, kedelai, gula tebu, ubi kayu, bawang putih dan kacang tanah. Melonjak dari 21,9 juta ton pada 2014 menjadi 27,6 juta ton pada 2018, kendati agak menurun pada 2019 menjadi 25,3 juta ton.

Berdasarkan data Pusdatin Kementan, impor gandum sebagai pengganti beras melonjak tajam dari 5,14 juta ton pada 2014 menjadi 11,11 juta ton pada 2019. Peningkatannya mencapai 6 juta ton dalam rentang waktu lima tahun.
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : Vitto Budi
Penulis : Fredrikus Wolgabrink Sabini, Selocahyo Basoeki Utomo S

Komentar

Komentar
()

Top