Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Kesejahteraan Masyarakat I Tanaman Pangan Turun karena harga Gabah dan Jagung Turun

Nilai Tukar Petani Masih Jauh dari Ideal

Foto : ANTARA/ARI BOWO SUCIPTO

LAHAN PERTANIAN TERUS BERKURANG I Petani memanen padi di sebuah sawah di samping sebuah kampus di Paron, Ngawi, Jawa Timur, Senin (3/8). Dinas pertanian setempat mencatat luas lahan pertanian di kawasan lumbung padi tersebut berkurang dari 50.550 hektare menjadi 50.197 hektare karena beralih fungsi. Nilai Tukar Petani yang masih rendah menjadi salah satu penyebab beralih fungsinya lahan pertanian subur menjadi perumahan, industri dan infrastruktur.

A   A   A   Pengaturan Font

"Penurunan sub sektor tanaman pangan karena indeks harga yang diterima dan dibayarkan itu menurun. Salah satu penyebabnya penurunan harga gabah, penurunan harga jagung, dan beberapa komoditas lainnya," kata Suhariyanto.

Sedangkan sub sektor tanaman hortikultura mengalami penurunan tajam karena harga bawang merah, wortel dan nanas turun. NTP adalah perbandingan It terhadap Ib, yang merupakan salah satu indikator untuk melihat tingkat kemampuan atau daya beli petani di perdesaan. NTP juga menunjukkan daya tukar (terms of trade) dari produk pertanian dengan barang dan jasa yang dikonsumsi maupun untuk biaya produksi.

Pakar Pertanian dari Institut Pertanian Bogor (IPB), Dwi Andreas Santosa mengatakan NTP saat ini masih jauh dari ideal karena belum mencermikan kondisi riil petani. Pendapatan mereka sebenarnya masih minus. "NTP itu idealnya di atas 120, seperti pada tahun 2000 hingga 2004. Setelah itu NTP selalu di bawah 120, bahkan sebelum Juli NTP di bawah 100. Kondisi ini menunjukan posisi petani kian kritis," kata Dwi.

Kondisi tersebut jika tidak segera disikapi pemerintah akan memaksa petani mengalih fungsikan atau menjual lahannya untuk usaha lain seperti perumahan. "Pemerintah tidak bisa melarang, toh itu tanah miliknya. Semakin banyak yang jual lahan, dampaknya lebih luas, produksi pangan nasional turun," kata Dwi.


Halaman Selanjutnya....


Redaktur : Vitto Budi
Penulis : Fredrikus Wolgabrink Sabini, Selocahyo Basoeki Utomo S

Komentar

Komentar
()

Top