Negara-negara Maju Gagal Memenuhi Target Pendanaan Iklim

Keuangan telah menjadi topik pembahasan yang alot dalam pembicaraan ini, dan negara berkembang mengatakan mereka tidak mampu untuk mengekang polusi tanpa dukungan dari negara-negara kaya yang bertanggung jawab atas sebagian besar emisi CO2 yang memanaskan planet ini.

"Menghormati komitmen itu penting untuk memperbarui kepercayaan," kata Direktur Keadilan Iklim di Open Society Foundations, Yamide Dagnet, meskipun dia mengatakan 100 miliar dollar AS, hanyalah sebagian kecil dari kebutuhan aktual negara- negara yang rentan. "Kami membutuhkan negara-negara maju untuk menyajikan rencana yang kredibel untuk meningkatkan pendanaan iklim mereka," kata Dagnet.

OECD tidak membagi data berdasarkan masing-masing negara. Dikatakan tidak jelas bagaimana kemerosotan ekonomi yang disebabkan oleh Covid-19 dapat mempengaruhi kontribusi negara-negara, yang meliputi pinjaman publik, hibah, dan investasi swasta yang dibantu oleh badan-badan publik.

Dalam beberapa tahun terakhir, Uni Eropa dan 27 negara anggotanya, bersama-sama, telah menjadi penyedia keuangan iklim terbesar. Saat kekeringan yang mengerut, naiknya permukaan laut dan panas yang mematikan menyerang negara- negara termiskin, mereka juga menuntut kompensasi atas kerugian terkaitiklim yang meningkat ini.