Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Netralitas Karbon

Negara Berkembang Perlu Kolaborasi Capai NZE

Foto : istimewa
A   A   A   Pengaturan Font

JAKARTA - Pemerintah menegaskan pentingnya kolaborasi untuk mencapai target emisi nol bersih (NZE) atau netralitas karbon, terutama bagi negara berkembang seperti Indonesia. Sebab, pencapaian target tersebut membutuhkan teknologi dan pendanaan memadai.

"Untuk mencapai emisi nol bersih merupakan tujuan kita bersama dan ini adalah tanggung jawab kita bersama. Indonesia ke depan pada tahun 2050-2060 harus sudah mencapai satu titik yang lebih baik," ujar Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia saat menyambut para peserta Asia Zero Emission Community (AZEC) 2nd Ministerial Meeting dalam acara Gala Dinner yang digelar di Jakarta, Selasa (20/8).

Bahlil menekankan negara berkembang, seperti Indonesia memiliki potensi besar dalam energi baru terbarukan. Namun, optimalisasinya masih menghadapi tantangan dalam hal teknologi dan pembiayaan.

"Harus ada sinergi antara negara-negara maju yang sudah mempunyai teknologi dengan negara-negara berkembang yang mempunyai potensi tapi belum memiliki teknologi yang baik, apalagi kalau membutuhkan kapital yang cukup," lanjut Bahlil.

AZEC merupakan bagian dari inisiatif pengurangan emisi yang pertama kali diinisiasi oleh Perdana Menteri Jepang pada COP 26 di Glasgow dan diluncurkan secara resmi pada KTT G20 di Bali, 14 November 2022, oleh Presiden Joko Widodo dan Perdana Menteri Jepang Fumio Kishida. Bahlil mengapresiasi kerja sama solid di sektor energi antar negara-negara anggota AZEC yang terdiri dari Indonesia, Thailand, Malaysia, Singapore, Vietnam, Filipina Kamboja, Laos, Brunei dan Australia.

"Saya yakin dan percaya lewat forum ini besok kita akan mampu berdiskusi untuk melahirkan gagasan-gagasan yang konstruktif untuk melakukan kolaborasi dan kerjasama yang baik dan saling menguntungkan," pungkas Bahlil.

Pada kesempatan sama, Menteri Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan sebanyak 34 proyek transisi energi Indonesia diajukan ke AZEC pada 2024 untuk mendapat pendanaan dari Jepang. Pada 2024, kata dia, terdapat 78 proyek yang diajukan ke AZEC oleh negara-negara anggotanya.

"Proyek yang masuk di dalam ASEAN Zero Emission Community ini proyek yang dibidangi oleh Indonesia dan Jepang," ujar Airlangga.


Redaktur : Muchamad Ismail
Penulis : Antara, Fredrikus Wolgabrink Sabini

Komentar

Komentar
()

Top