Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Paham Radikalisme

Nasionalisme Menjadi Benteng bagi Kaum Muda

Foto : istimewa

Anggota Dewan Pertimbangan Presiden, H Luthfi bin Yahya

A   A   A   Pengaturan Font

Dalam hal ini, Luthfi mendukung upaya Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) dalam melindungi generasi muda dari paham radikal terorisme. Menurut dia, kegiatan "Silaturahmi dan Dialog Kebangsaan" ini sangat bagus. Ini penting untuk menggugah pemerintah, tokoh masyarakat, dan tokoh agama untuk bersatu memerangi paham kekerasan tersebut. Selain itu, sekaligus memberi pemahaman kepada generasi muda tentang pentingnya nasionalisme.

Generasi muda harus mencontoh cara dulu Kerajaan Majapahit mampu menyatukan Indonesia. Saat itu Raja Hayam Wuruk atau Brawijaya dalam melakukan pendekatan terhadap umat Islam sampai memberikan tanah di Ampel. Pada waktu itu, Menteri Pertanian dan Menteri Ekonomi yang diangkat adalah Maulana Malik Ibrahim. Sedangkan Menkeu Maulana Asmorodono.

Sementara itu, Kepala BNPT Komjen Pol Boy Rafli Amar, mengatakan bahwa nasionalisme menjadi sangat penting diberikan generasi muda di tengah 'serangan' ideologi radikal terorisme yang mengancam kehidupan harmoni di NKRI. Menurutnya, BNPT menggunakan tagline "Indonesia Harmoni" karena dengan menjaga kerukunan, semangat persatuan bisa mewujudkan tujuan akhir Indonesia tetap harmoni.

"Mengapa nasionalisme dan harmoni harus dibicarakan di tengah kemajemukan Indonesia? Karena salah satu tantangan bangsa sekarang adalah mengatasi paham radikal terorisme yang berkembang sebagai ideologi berbasis kekerasan," kata Boy Rafli.

Ia menegaskan bahwa kekerasan dalam bentuk apa pun dilarang konstitusi. Karena itu, keseimbangan dan harmoni dalam berbangsa bernegara harus terus dijaga. Ini untuk mencegah ideologi berbasis kekerasan, intoleran, tidak mengakui negara, dan menghalalkan kekerasan dalam mencapai tujuan. "Sangat mungkin mereka antikemanusiaan dan melanggar ajaran agama," tandas Boy.


Redaktur : Aloysius Widiyatmaka
Penulis : Antara, Muhamad Ma'rup

Komentar

Komentar
()

Top