Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

NASA Kembangkan Teknologi Deteksi Malaria di Myanmar

Foto : AFP/USDA

Nyamuk Malaria l Dokumen foto milik Kementerian Pertanian AS memperlihatkan seekor nyamuk sedang menghisap darah manusia. NASA pada Selasa (10/9) dilaporkan mengembangkan teknik baru untuk mendeteksi penyebaran malaria dari luar angkasa dan diharapkan terobosan ini bisa menyukseskan program WHO untuk mengentaskan malaria secara global pada 2050.

A   A   A   Pengaturan Font

YANGON - Badan Penerbangan dan Antariksa Amerika Serikat (National Aeronautics and Space Administration/NASA) sedang mengembangkan teknik baru untuk mendeteksi penyebaran malaria di Myanmar dari luar angkasa. Dengan terobosan teknologi terbaru ini diharapkan bisa membasmi nyamuk penyebar malaria yang mengancam di Asia tenggara dan menyukseskan pemberantasan penyakit mematikan ini secara global pada 2050.

"Teknik terobosan NASA ini amat berani namun bisa dicapai bagi tujuan pemberantasan malaria global," demikian diwartakan jurnal kesehatan The Lancet pada Selasa (10/9).

Menurut catatan World Health Organization (WHO), kasus dan kematian akibat malaria turun secara drastis hingga lebih dari 90 persen di Myanmar antara 2010-2017. Walau begitu, prevalensi penyakit mematikan ini masih amat tinggi di wilayah Mekong.

Menurut ilmuwan dari Maryland University, Profesor Tatiana Loboda, teknik yang dikembangkan NASA untuk mendeteksi malaria ini memanfaatkan teknologi geospatial dan model risiko, sehingga obat-obatan dan tenaga medis bisa diterjunkan untuk mencegah penyebaran malaria sebelum mewabah. SB/AFP/I-1


Redaktur : Ilham Sudrajat
Penulis : Selocahyo Basoeki Utomo S, AFP

Komentar

Komentar
()

Top