Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Nanopartikel Penghambat Asma dan Alergi Makanan

Foto : istimewa
A   A   A   Pengaturan Font

Kini para periset melaporkan dalam jurnal ACS Nano tentang pengembangan sistem deteksi alergen portabel yang baru yakni sebuah gantungan kunci dengan kemampuan analisasi yang dapat membantu mencegah seseorang dengan alergi masuk ke ruang gawat darurat karena tampa disadari mengkonsumsi bahan makanan yang memicu alergi mereka. Kebanyakan orang dengan alergi makanan menjaga kondisinya dengan menghindari kacang, ikan, telur atau produk lain yang dapat menyebabkan reaksi alergi mulai dari alergi yang sifatnya ringan seperti ruam ringan hingga anafilaksis yang mengancam jiwa.

Tapi menghindari bahan makanan pemicu alergi tidak selalu mungkin dilakukan karena berberapa faktor. Terkadang banyak kasus label yang ada pada makanan salah, atau justru makanan telah terkontaminasi silang antara bahan pemicu alergi dan bahan makanan yang tidak memicu alergi. Metode konvensional untuk mendeteksi pemicu alergi yang tersembunyi ini biasanya memerlukan peralatan laboratorium yang besar pun cenderung lambat.

Metode konvensional juga tidak bisa mengambil sampel dengan konsentasi yang rendah. Ralph Weissleder, Hakho Lee dan rekan ilmuan lainnya ingin membuat pilihan perangkat yang jauh lebih praktis dan lebih ramah bagi konsumen. Para peneliti mengembangkan sistem deteksi alergen portabel seharga $ 40 yang disebut integrated exogenous antigen testing atau iEAT yakni sebuah perangkat pengujian terpadu untuk mendeteksi kandungan bahan makanan pemicu alergi.

Perangkat ini terdiri dari perangkat genggam untuk mengekstrak alergen dari makanan dan perangkat pembaca berbentuk seperti gantungan kunci elektronik untuk mendeteksi alergen yang secara nirkabel mengkomunikasikan hasilnya ke ponsel cerdas.

Dalam waktu kurang dari 10 menit, prototipe tersebut dapat mendeteksi lima alergen, masingmasing dari gandum, kacang tanah, hazelnut, susu dan putih telur, pada tingkat yang lebih rendah daripada pengujian standar laboratorium.
Halaman Selanjutnya....

Komentar

Komentar
()

Top