Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Nanopartikel Penghambat Asma dan Alergi Makanan

Foto : istimewa
A   A   A   Pengaturan Font

Studi alergi asma ada pada tikus, namun teknologinya berkembang menjadi uji klinis pada penyakit autoimun. Teknologi nanopartikel sedang dikembangkan secara komersial oleh Cour Pharmaceuticals Development Co, yang bekerja sama dengan Miller untuk membawa pendekatan baru ini kepada pasien. Sementara uji klinis menggunakan nanopartikel untuk mengobati penyakit celiac sedang dalam pengembangan.

Makalah ini diterbitkan di Prosiding National Academy of Sciences. "Ini pengobatan universal," kata Miller. "Bergantung pada alergi apa yang ingin Anda hilangkan, Anda bisa mengisi partikel nano dengan protein kacang."

Nanopartikel terdiri dari biopolimer yang disetujui FDA yang disebut PLGA yang mencakup asam laktat dan asam glikolat.

Ketika nanopartikel alergen dimasukkan ke dalam aliran darah tikus, sistem kekebalan tubuh tidak terkait dengan hal itu karena ia melihat partikel itu sebagai puing-puing yang tidak berbahaya. Kemudian nanopartikel dan kargo tersembunyinya dikonsumsi oleh makrofag, yang pada dasarnya merupakan sel penghisap debu.

"Sel pembersih debu menghadirkan alergen atau antigen ke sistem kekebalan dengan cara seperti mengatakan, 'Jangan khawatir, ini milik kita di sini,'" kata Miller. Sistem kekebalan tubuh kemudian mematikan serangannya terhadap alergen, dan sistem kekebalan tubuh direset menjadi normal.
Halaman Selanjutnya....

Komentar

Komentar
()

Top