Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Konflik di Rakhine

Myanmar Lobi Tiongkok-Russia Tolak Resolusi

Foto : istimewa

Penasihat Keamanan Nasional Myanmar Thaung Tun

A   A   A   Pengaturan Font

Operasi militer yang dilaporkan sarat kekerasan terhadap warga sipil itu, telah menewaskan 400 orang dan memicu eksodus warga Rohingya. Otoritas Myanmar menegaskan pihaknya memerangi teroris dengan cara yang legal. Mereka menuding militan Rohingya yang mendalangi pembunuhan warga sipil dan membakar rumah-rumah warga. Namun menurut pemantau HAM dan keterangan pengungsi Rohingya, militer Myanmar adalah dalangnya.

Guterres mendesak otoritas di Myanmar untuk menghentikan kekerasan di Rakhine. Guterres juga meminta Myanmar mengambil langkah untuk memberikan kesempatan bagi warga Rohingya di sana, menjalani kehidupan normal.

"Keluhan dan penderitaan Rohingya yang tidak terselesaikan telah membusuk terlalu lama dan menjadi faktor yang tak terbantahkan dalam destabilisasi regional," kata Guterres.

Sementara itu, pemimpin Myanmar Aung San Suu Kyi mengecam teroris yang bentrok dengan militer Myanmar. Dalam pernyataan via Facebook, Suu Kyi menyebut pemerintah telah membela semua warga Rakhine.

"(Pemerintah) telah mulai membela seluruh warga Rakhine dengan cara sebaik mungkin," ucap Suu Kyi dalam pernyataan itu.
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : Khairil Huda

Komentar

Komentar
()

Top