Museum Transportasi akan Direnovasi
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi saat menyaksikan penandatanganan nota kesepahaman (MoU) oleh Drektur Utama TMII Intan Ayu Kartika (kanan) dan Kepala BPSDMP Kemenhub Subagiyo untuk merevitalisasi Museum Transportasi di sela-sela RunHub di TMII, Cipayung, Jakarta Timur, Minggu pagi (22/9).
Foto: ANTARA/Syaiful HakimJAKARTA - Museum Transportasi yang terletak di dalam area TMII, Jakarta Timur, akan direnovasi. Pengerjaan dilakukan dengan kerja sama antara Taman Mini Indonesia Indah (TMII) dan Kementerian Perhubungan. Keduanya telah menandatangani nota kesepahaman (memorandum of understanding/MoU) untuk merevitalisasi.
Penandatanganan dilakukan Direktur Utama TMII Intan Ayu Kartika dan Kepala Badan Pengembangan.Sumber Daya Manusia Perhubungan (BPSDMP) Subagiyo. Penandatanganan disaksikan Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi. "Setelah 33 tahun, kami merasa perlu mengembangkan untuk meningkatkan kualitas dan kepuasan pengunjung TMII," kata Direktur TMII Intan Ayu Kartika usai penandatanganan MoU.
Selain itu, revitalisasi juga untuk mengikuti perkembangan zaman dan tren dalam peran fungsi museum sebagai pusat informasi edukasi.
Berangkat dari hal tersebut, kata Intan, TMII dan Kementerian Perhubungan sepakat untuk merevitalisasi Museum Transportasi. Langkah ini dilakukan dalam rangka memperluas cakupan dan substansi materi yang didapatkan pengunjung. Ini termasuk memberikan pengalaman berkunjung yang lebih baik, lebih menarik, dan dapat dinikmati semua usia. "Kami ingin Museum Transportasi menjadi salah satu museum terbaik, dalam transportasi Indonesia," jelas Intan.
Berdiri di atas lahan seluas 6,25 hektare, Museum Transportasi milik Kementerian Perhubungan di TMII menjadi warisan sejarah dan evolusi transportasi sebagai tempat rekreasi edukatif. Pemancangan tiang pertama dilakukan oleh Ibu Tien Soeharto 14 Februari 1984. Kemudian, diiringi pembangunan mulai tahun 1985, lalu diresmikan Presiden Soeharto 20 April 1991. Beberapa koleksi antara lain Cikar, armada pertama Damri yang menjadi alat angkut logistik militer di Surabaya dan Mojokerto tahun 1946.
Berita Trending
- 1 Daftar Nama Jemaah Haji Khusus Akan Transparan
- 2 Jangan Lupa Nonton, Film "Perayaan Mati Rasa" Kedepankan Pesan Tentang Cinta Keluarga
- 3 Sekolah Swasta Gratis Akan Diuji Coba di Jakarta
- 4 Tetap Saja Marak, Satgas PASTI Kembali Blokir 796 Situs Pinjol dan Investasi Ilegal pada Oktober-Desember 2024
- 5 Perlu Dihemat, Anggaran Makan ASN Terlalu Besar Rp700 Miliar
Berita Terkini
- Ini Pengakuan Intanon Setelah Sabet Juara di Indonesia Masters
- Liverpool FC Kembali Sampaikan Pesan Unik kepada Fans Surabaya
- Bolt Luncurkan Dua Produk Pakan Kucing dan Anjing Baru
- Pemprov Banten Akan Tentukan Sekretaris Komisi Informasi Sebelum Akhir Bulan Ini
- KemenP2MI Desak Malaysia Usut Penembakan 5 PMI