Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Penanganan Kemiskinan

Muhadjir: Penghentian Bansos Jelang Pilkada Tak Bijak

Foto : ANTARA/Laily Rahmawaty

Menteri Koordinator Bidang Pembagunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK), Muhadjir Effendy.

A   A   A   Pengaturan Font

“Targetnya untuk menangani masalah kemiskinan. Menekan kelaparan. Masa lapar boleh ditunda karena sambil menunggu pilkada? Ini saya kira usulan yang menurut saya ya, kurang bijak."

JAKARTA - Menteri Koordinator Bidang Pembagunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK), Muhadjir Effendy, menilai ide penghentian bantuan sosial (bansos) jelang pilkada tidak bijak. Menurutnya, penyaluran bansos sulit dipolitisasi sebab memiliki regulasi dan skema penyaluran yang jelas.

"Targetnya untuk menangani masalah kemiskinan. Menekan kelaparan. Masa lapar boleh ditunda karena sambil menunggu pilkada? Ini saya kira usulan yang menurut saya ya, kurang bijak," ujar Muhadjir, di Jakarta, pekan lalu.

Muhadjir menerangkan, perlu dibedakan antara program Bansos dengan program Perlindungan Sosial (Perlinsos). Bansos merupakan bagian dari program Perlinsos yang anggarannya mencapai 497 triliun rupiah.

Dia menambahkan, masyarakat menerima program-program Perlinsos baik secara langsung maupun tidak langsung berupa subsidi. Adapun penerima bansos spesifik by name, by address berdasarkan Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) di Kementerian Sosial (Kemensos).

"Jadi untuk Bansos itu semuanya mestinya tidak ada alasan untuk menghentikan. Karena itu sudah ada regulasinya dan sudah ada targetnya," jelasnya.
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : Sriyono
Penulis : Muhamad Ma'rup

Komentar

Komentar
()

Top