
Motor Tangguh untuk Penggemar Petualang
Foto: istimewaSalah satu yang menarik dari Indonesia International Motor Show (IIMS) 2018 adalah hadirnya motormotor premium. Para pabrikan akan menghadirkan model-model seri segmen premium pada ajang pameran tahunan ini. Pabrikan motor asal Inggris, Royal Enfield, akan meluncurkan Royal Enfield Himalayan pada ajang ini. Berdasarkan undangan yang diterima Koran Jakarta, motor ini akan diluncurkan pada hari pertama pembukaan, Kamis, 19 April 2019. Royal Enfield Himalayan sebenarnya sudah dipamarken pada ajang Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS) 2016 lalu.
Namun saat itu, Himalayan hanya sebagai pajangan, bukan untuk dijual seperti yang akan dilakukan nanti. Seperti janji Managing Director DMI, Ade Sulistioputra, Himalayan akan diluncurkan pada awal 2018. Proses peluncuran motor ini agak lama karena, menurut Ade, perlu dilakukan pengetesan di jalan raya. Himalayan merupakan motor jenis petualangan dengan gaya retro. Warnanya yang gelap dan terkesan sangar, dengan kapasitas tangki bahan bakar yang besar membuat motor ini siap dipakai untuk perjalanan jauh penuh tantangan.
Motor ini dibanderol 93 juta rupiah seperti yang terpampang pada unggahan insta story akun instagram @royalridersindonesia. Harga ini tentu lebih murah dibandingkan model yang sama seperti BMW R1200GS atau Triumph Tiger Explorer yang dijual cukup tinggi. Himalayan memakai Mesin SOHC 410 cc Himalayan. Dimensinya memiliki panjang 2190 mm, dengan lebar 840 mm, dan tinggi 1360 mm. Ban depan menggunakan ukuran 90/90 - 21 inc, sedangkan ban belakang memakai ukuran 120/90 - 17 inci. Sebagai motor petualangan Himalayan memiliki ground clearance yang cukup tinggi yakni mencapai 220 mm, sehingga tetap nyaman dan aman untuk menerobos jalan berbatu.
Adanya pelindung mesin di bagian bawah dan bobotnya yang mencapai 182 kg cukup nyaman untuk menerobos semua kondisi jalan. Untuk kekuatan Himalayan mengadopsi rangka unik yang di sebut half-duplex split cradle. Pada bagian kakikakinya di topang dengan suspensi teleskopik 41 mm dibagian depan dan dan suspensi monosock di bagian belakang untuk kekuatan. hay/E-6
Penulis: Haryo Brono
Tag Terkait:
Berita Trending
- 1 Gawat, Kredit Macet Pinjol Kian Mengkhawatirkan, Jumlahnya Sangat Fantastis
- 2 Cegah Tawuran dan Perang Sarung, Satpol PP Surabaya Gencarkan Patroli di Bulan Ramadan
- 3 Gagal Eksplorasi, Kampus Urung Kelola Tambang
- 4 KLH dan Norwegia Bahas Perluasan Kerja Sama Bidang Lingkungan
- 5 Kemensos Akan Tertibkan Pelayanan Lembaga Kesejahteraan Sosial