Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Bandara Kertajati

Model Kerjasama Pembangunan Infrastruktur Penerbangan yang Baik antara Pusat, Daerah, BUMN dan Swasta

Foto : Dok. Ditjen Perhubungan Udara
A   A   A   Pengaturan Font

Dengan prioritas 15 Bandar Udara Baru dan PSN Presiden serta keseriusan pembangunan konstruksi sisi udara oleh Pemerintah Pusat, maka lokasi yang semula terkatung-katung dan kembang kempis penyelesaiannya itu berubah drastis karena memiliki Opportunity Value utama yaitu progresivitas pembangunan konstruksi sisi udara.

Dengan Opportunity Value itu, penawaran berbagai skema pendanaan termasuk swasta, BUMN, PERUM seperti melalui PINA (Pembiayaan Investasi Non Anggaran Pemerintah) mulai diyakini investor. Terutama setelah beberapa kali dijelaskan opportunity yang ada dengan keberadaan bandara ini oleh direktorat jenderal teknis yaitu Ditjen Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan.

Akhirnya banyak investor yang berniat berinvestasi sehingga memudahkan pendanaan pembangunan sisi darat berupa terminal oleh Pemprov Jabar yang diamanahkan kepada PT. BIJB. Dengan banyaknya investasi yang masuk, pembangunan terminal pun bisa diselesaikan dalam waktu dua tahun.

Saat ini, pembangunan tower ATC, runway, taxiway, apron jalan GSE dan semua sarana di sisi udara telah selesai 100 persen. Terdiri dari runway 2500 m x 60 m, paralel taxiway 2750 m x 25 m, cross taxiway 1180 m x 25m, serta apron 576 m x 151 m yang mampu menampung 4 jet wide body sekelas Boeing B777 atau Airbus A330 dan 6 jet narrow body sekelas B737 NG atau A320.

Sementara dari sisi darat seperti terminal penumpang seluas 96.280 m2 yang mampu melayani 5,6 juta penumpang/ tahun sudah selesai 96 persen. Tinggal menyelesaikan hal-hal nishing seperti landscape dan yang lainnya yang akan diselesaikan hingga tanggal 24 Mei nanti saat bandara mulai dioperasikan.
Halaman Selanjutnya....

Penulis : Mohammad Zaki Alatas

Komentar

Komentar
()

Top