Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
PPKM Darurat - Warga Diminta Hindari Keramaian

Mobilitas di Banten Turun 30 Persen

Foto : ANTARA/Muhammad Bagus Khoirunas

Petugas kepolisian memutarbalikkan kendaraan yang akan melintas di Rangkasbitung, Lebak, Banten.

A   A   A   Pengaturan Font

Serang - Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Bantendr HjAti Pramudji Hastuti, MARS?, menyatakan pemberlakuan PPKM Darurat di wilayah itu sudah mampu menurunkan sekitar 30 persen mobiltas masyarakat setempat.

"Sudah ada penurunan mobilitas penduduk setelah diberlakukannya PPKM Darurat. Yang sudah ada penurunan di atas 30 persen se- Jawa baru di Kota TangerangSelatan," katanya di Serang, Ahad (11/7).

Ia mengatakan meskipun belum memberikan dampak signifikan, namun PPKM Darurat penting untuk terus dilakukan dalam menekan mobilitas masyarakat.

Karena untuk menekan penularan virus korona varian Delta, kata Ati, harus dapat menekan mobilitas masyarakatsampai 50 persen.

"PPKM Darurat akanterevaluasi apakah memberikan dampak terhadap penurunan kasus dihitung 14 hari setelah diberlakukannya PPKM Darurat," katanya.

Ia mengatakan dengan adanya penurunan di atas 30 persen se-Jawa di Kota Tangsel, maka sejak Senin (12/7) Kota Tangsel yang sebelumnya zona merah akan turun menjadi zona oranye.

Menurut dia seiring meningkatnya kasus Covid-19 di delapan kabupaten/kota, maka ketersediaan tempat tidur di rumah saki (BOR) juga meningkat, di antaranya berdasarkan data per 10 Juli 2021 pukul 12.15 WIB BOR ruang ICU 94,24 persen, yakni kapasitas tempat tidur 417, yang terrpakai 393 dan yang masih tersedia 24 unit TT.

Selanjutnya tempat tidur isolasi BOR 91,39 persen yakni kapasitas 4.218 unit, terpakai 3.855 unit dan masih tersedia 363 unit.

Kemudian BOR rumah singgah 94.81 persen yakni kapasitas 906 unit, terpakai 859 unit dan yang tersedia 47 unit, demikianAti Pramudji Hastuti.

Patroli Gabungan

Sementara itu, Petugas Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat di Kabupaten Lebak, Banten menemukan seorang karyawan toko sembako positif Covid-19, setelah dilakukan tes swab antigen.

"Kami larikan karyawan toko itu ke rumah isolasi di Rumah Sakit Islam Madani Rangkasbitung," kata Kepala Bidang Pencegahan Penyakit Menular Dinas Kesehatan Kabupaten Lebak dr Firman Rahmatullah, di Lebak, Minggu (11/7).

Petugas PPKM Darurat itu terdiri dari personel TNI, polisi, Satpol PP, BPBD, Dinkes, Damkar, dan kejaksaan. Petugas gabungan itu melaksanakan patroli di sejumlah ruas jalan di Rangkasbitung dan sekitarnya, dengan menyampaikan imbauan tentang bahaya Covid-19 kepada pedagang dan warga.

Para petugas juga membubarkan tempat kerumunan dan keramaian, karena berpotensi penularan Covid-19. Selain itu, petugas juga memberikan masker serta melakukan tes usap kepada warga yang terjaring, karena mereka berkeliaran malam hari di atas pukul 20.00 WIB.

"Dari puluhan orang yang diswab antigen hanya satu yang dinyatakan positif Covid-19 " katanya pula.

Menurut dia, selama ini penyebaran Covid-19 di Kabupaten Lebak mengalami peningkatan dan masih zona merah. Karena itu, petugas PPKM Darurat bekerja keras dalam pengendalian Covid-19.


Redaktur : PEMRED
Penulis : Antara

Komentar

Komentar
()

Top