Mitra Strategis IKN, Tata Kelola Wisata Samarinda Diperkuat
Direktur Pengembangan Destinasi II Kemenparekraf Bambang Cahyo Murdoko.
Foto: ANTARA/Ahmad RifandiSAMARINDA - Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) menyelenggarakan kegiatan bimbingan teknis peningkatan kualitas desa wisata dan toilet bersih untuk memperkuat kapasitas pengelola destinasi di Kota Samarinda, Kalimantan Timur (Kaltim).
“Khususnya di kampung wisata, mengingat posisi strategis Samarinda sebagai mitra strategis Ibu Kota Nusantara (IKN),” kata Direktur Pengembangan Destinasi II Kemenparekraf Bambang Cahyo Murdoko di Samarinda, akhir pekan kemarin.
Ia menjelaskan bahwa Samarinda memiliki lokasi yang strategis dan aksesibilitas yang mudah dijangkau. “Dengan adanya jalan tol dan penerbangan langsung dari kota-kota besar, Samarinda diharapkan menjadi tujuan wisata bagi para pegawai dan wisatawan yang berkunjung ke IKN,” ujar Bambang.
Ia menambahkan, Kemenparekraf berharap banyak desa wisata tumbuh di sekitar IKN. Pihaknya menyoroti bahwa toilet bersih di destinasi wisata merupakan hal penting yang harus diperhatikan pengelola untuk memberikan kenyamanan bagi pengunjung.
Bambang menekankan pentingnya sektor pariwisata dalam menopang ekonomi nasional. Menurutnya, pembangunan pariwisata harus dimulai dari desa agar masyarakat dapat merasakan dampak positifnya secara langsung. “Pariwisata tidak bisa dibangun sendiri, perlu kolaborasi dari berbagai pihak,” tegasnya.
Bambang mengapresiasi komitmen Pemerintah Kota Samarinda dalam mengembangkan desa wisata melalui pemberdayaan kelompok sadar wisata (Pokdarwis).
Ia juga menggarisbawahi program Anugerah Desa Wisata yang telah menjaring 6.040 desa wisata di Indonesia, 122 desa wisata di antaranya berada di Kalimantan Timur dan enam kampung wisata ada di Samarinda.
“Melalui Anugerah Desa Wisata, diharapkan desa-desa wisata dapat mempromosikan atraksi, aksesibilitas, dan amenitas yang dimilikinya,” kata Bambang.
Dalam bimtek ini, Kemenparekraf menghadirkan narasumber dari Asosiasi Toilet Indonesia dan Bank Sampah untuk berbagi pengetahuan dan pengalaman.
Pihaknya ingin menerapkan Sapta Pesona, khususnya kebersihan, kenyamanan, dan keamanan, di destinasi wisata.
Ia berharap masyarakat dapat menerapkan Sapta Pesona secara inovatif dan memanfaatkan teknologi digital untuk promosi dan pengelolaan data wisatawan.
“Dengan memanfaatkan teknologi, kita dapat mengenali kebutuhan wisatawan dan memberikan pelayanan terbaik,” ujar Bambang.
Bimtek ini diselenggarakan Kemenparekraf bekerjasama dengan Dinas Pemuda, Olahraga, dan Pariwisata Kota Samarinda, dengan melibatkan sekitar 50 peserta dari 10 kecamatan. Peserta terdiri dari pengelola desa wisata, perangkat dinas terkait, dan pemangku kepentingan lainnya. Ant/S-2
Berita Trending
- 1 Indonesia Tunda Peluncuran Komitmen Iklim Terbaru di COP29 Azerbaijan
- 2 Sejumlah Negara Masih Terpecah soal Penyediaan Dana Iklim
- 3 Penerima LPDP Harus Berkontribusi untuk Negeri
- 4 Ini Kata Pengamat Soal Wacana Terowongan Penghubung Trenggalek ke Tulungagung
- 5 Ini yang Dilakukan Kemnaker untuk Mendukung Industri Musik
Berita Terkini
- Gerak Cepat, Gulkarmat Kerahkan 75 Personel Padamkan Rumah yang Terbakar di Kampung Bahari
- Beijing Kecam Tindakan Pemerintah AS yang Batasi Visa Pejabat Hong Kong
- Mengagetkan Cawagub DKI Suswono Tidak Bisa Mencoblos di Pilkada Jakarta, Ternyata Ini Penyebabnya
- Waspada yang Akan Bepergian, Hujan Ringan hingga Deras Disertai Petir Mengguyur Indonesia Pada Sabtu
- Rute baru Kereta Cepat Whoosh