Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Minum Obat Flu Bisa Bikin Tes Narkoba Positif, Begini Penjelasannya

Foto : The Conversation/Shutterstock/Chay_Tee

Ilustrasi.

A   A   A   Pengaturan Font

Pengujian narkoba dilakukan untuk mendeteksi keberadaan narkoba atau metabolitnya dalam tubuh. Tes ini umumnya dilakukan dengan menggunakan sampel urine, darah, atau rambut. Zat yang biasa diuji pada tes narkoba antara lain amphetamine, kokain, opiod, phencyclidine (PCP), dan cannaboid. Tes ini bersifat skrining-digunakan untuk deteksi awal bukan berupa hasil kuantitatif-yang dapat memberikan hasil yang cepat namun tingkat spesifitas atau kemampuan membedakan senyawa sejenis cenderung kurang akurat.

Saat dikonsumsi, baik pseudoephedrine, phenylpropanolamine HCl, dan phenylephrine di dalam tubuh akan diubah menjadi zat yang mirip dengan amphetamine, sebuah jenis narkoba stimulan. Narkoba stimulan bekerja dengan meningkatkan aktivitas di otak yang salah satu efeknya adalah memberikan efek euforia yang kuat. Kemiripan inilah yang dapat menyebabkan hasil positif palsu pada tes narkoba seperti yang menimpa istri Bintang Emon.

Karena itu, penting untuk menginformasikan kepada petugas medis mengenai obat apa saja yang dikonsumsi sebelum melakukan pengujian narkoba. Dengan begitu, petugas medis dapat mengantisipasi adanya hasil positif atau bahkan menyarankan untuk melakukan tes di lain waktu.

Beberapa obat lain juga dapat memberikan hasil positif palsu misalnya dextromethorphan (biasanya ditemukan pada obat batuk) dan propranolol dan atenolol (obat jantung).

Waktu yang tepat untuk tes
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : -
Penulis : -

Komentar

Komentar
()

Top