Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Minum Obat Flu Bisa Bikin Tes Narkoba Positif, Begini Penjelasannya

Foto : The Conversation/Shutterstock/Chay_Tee

Ilustrasi.

A   A   A   Pengaturan Font

Flu merupakan penyakit yang umum ditemui. Berdasarkan penelitian tahun 2003, rata-rata seseorang akan mengalami flu lebih dari satu kali dalam satu tahun. Tingginya angka kejadian flu diakibatkan oleh variasi tipe virus flu yang mencapai lebih dari 200 jenis. Selain itu, flu juga diketahui lebih mudah menyerang kelompok-kelompok rentan seperti anak-anak, lanjut usia (lansia), atau orang dengan daya tahan tubuh yang rendah.

Sebagai penyakit yang lazim di masyarakat, obat flu dapat dibeli dengan atau tanpa resep. Karena salah satu gejala flu yang paling umum adalah hidung tersumbat, obat flu umumnya mengandung dekongestan yaitu jenis obat yang dapat meringankan gejala hidung tersumbat dengan mekanisme menurunkan aliran darah ke hidung sehingga mengurangi jaringan yang dapat menghambat jalur pernafasan.

Beberapa contoh dekongestan yang lazim adalah pseudoephedrine, phenylpropanolamine atau phenylephrine. Ketiganya dikategorikan sebagai prekursor, yaitu zat atau bahan pemula atau bahan kimia yang dapat digunakan dalam pembuatan narkotika dan psikotropika, sesuai dengan peraturan perundangan.

Berbeda dengan narkoba, zat ini tidak menimbulkan efek aditif atau kecanduan. Namun sebagai bahan pemula, prekursor bisa jadi memiliki kesamaan struktur kimia dengan narkotika.

Narkoba atau narkotika sendiri adalah zat yang dapat mengubah cara kerja otak dan tubuh, dan penggunaannya dapat menimbulkan kecanduan. Penggunaan narkoba memiliki risiko yang sangat tinggi serta rentan disalahgunakan, tidak heran bila pengujian laboratorium narkoba sering dilakukan sebagai persyaratan misalnya untuk mendaftar pekerjaan baru.
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : -
Penulis : -

Komentar

Komentar
()

Top