Minimalkan Delay Penerbangan, Ini Jurus InJourney Airports dan AirNav Indonesia
MoU tentang Penyelenggaraan Koordinasi Pelayanan Jasa Kebandarudaraan
Foto: Dok. InJourney AirportsJAKARTA - Direktur Utama InJourney Airports Faik Fahmi dan Direktur Utama AirNav Indonesia Polana B. Pramesti menandatangani nota kesepahaman (MoU) tentang Penyelenggaraan Koordinasi Pelayanan Jasa Kebandarudaraan dan Pelayanan Navigasi Penerbangan.
Melalui MoU ini dibahas antara lain kerja sama di bidang pertukaran data dan informasi, kerja sama penyelenggaraan Indonesia Airport Slot Management dan penerapan Sistem Manajemen Keselamatan Penerbangan.
“InJourney Airports berkolaborasi lebih erat dengan AirNav Indonesia untuk mendukung keamanan penerbangan, mendukung peningkatan on time performance maskapai, ketepatan waktu take off dan landing, meminimalkan delay penerbangan, menghadirkan alur penumpang yang lebih efektif di bandara, sehingga juga berdampak pada peningkatan efisiensi operasional pesawat,” kata Faik di Jakarta, Selasa (19/11).
Di samping MoU, pada 19 November 2024, kedua perusahaan juga menandatangani Perjanjian Kerja Sama tentang Pertukaran Data dan Informasi dalam Rangka Implementasi Airport Collaborative Decision Making (ACDM) di bandara-bandara InJourney Airports.
Faik juga menuturkan ACDM diterapkan oleh operator bandara untuk peningkatan pelayanan penumpang pesawat saat di terminal (land side).
“Penerapan ACDM bertujuan mempersingkat waktu penumpang dalam memproses keberangkatan dan kedatangan. Data dan informasi penerbangan secara real time dari AirNav akan digunakan sebagai dasar bagi bandara dalam menentukan gate penumpang pesawat, parking stand pesawat, penggunaan sumber daya ground handling, serta penggunaan fasilitas dan infrastruktur. Ini dapat membuat flow penumpang menjadi efisien,” jelas Faik.
Implementasi ACDM oleh InJourney Airports ini kemudian disinergikan dengan Air Traffic Flow Management (ATFM) yang diterapkan oleh AirNav Indonesia. Adapun ATFM berfokus untuk mengoptimalisasikan pergerakan pesawat di sisi udara (air side) bandara.
“Konsep ACDM dan ATFM yang dijalankan dengan baik di suatu bandara memberikan journey experience terbaik bagi penumpang pesawat serta menghadirkan efektivitas dan efisiensi operasional bagi maskapai dan bandara,” ujar Faik.
Sedangkan Direktur Utama AirNav Indonesia Polana B. Pramesti mengatakan kerja sama di antara ekosistem industri penerbangan sangat penting untuk memastikan pelayanan penerbangan yang sesuai regulasi.
“Operasional penerbangan melibatkan berbagai stakeholder di dalam ekosistem. Kerja sama yang erat sangat diperlukan untuk pelayanan penerbangan serta operasional yang aman dan efisien,” tutupnya.
InJourney Airports saat ini mengelola 37 bandara di Indonesia.
Berita Trending
- 1 Pasangan Andika-Hendi Tak Gelar Kampanye Akbar Jelang Pemungutan Suara Pilgub Jateng
- 2 Cawagub DKI Rano Karno Usul Ada Ekosistem Pengolahan Sampah di Perumahan
- 3 Kampanye Akbar Pramono-Rano Bakal Diramaikan Para Mantan Gubernur DKI
- 4 Transjakarta Beroperasi Hingga 23.00 Saat Timnas Indonesia Lawan Arab
- 5 Spanyol Ingin Tuntaskan Fase Grup UEFA Nations League dengan Kemenangan
Berita Terkini
- Warga Jakarta Diajak Berpartisipasi Bantu Kendalikan TBC
- Kementerian UMKM Akan Buat Holding UMKM agar Terhubung dengan Industri
- KKP Gandeng Otoritas Norwegia untuk Tingkatkan Kualitas Uji Mutu Produk Perikanan
- Tim Putra LavAni Kembali Tembus Grand Final Usai Bungkam Indomaret
- Benih Zaitun dari Stasiun Luar Angkasa Tiongkok Bertunas di Bumi