Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Minim Sentimen Positif

Minim Sentimen Positif

Foto : istimewa
A   A   A   Pengaturan Font

JAKARTA - Nilai tukar rupiah terhadap dollar AS berpotensi melanjutkan pelemahannya, hari ini (29/12). Pergerakan rupiah dipengaruhi penguatan dollar AS menyusul kenaikan imbal hasil obligasi pemerintah Amerika Serikat (AS) dan spekulasi pelambatan ekonomi dalam negeri kuartal akhir tahun ini.

Indeks dollar AS menguat 0,3 persen menjadi 133,86 terhadap sekeranjang enam mata uang lainnya di perdagangan Asia. Imbal hasil obligasi pemerintah AS bertenor 10 tahun berada di level tinggi 3,8506 persen di Tokyo.

Dari dalam negeri, sejumlah lembaga penelitian memproyeksikan pertumbuhan ekonomi nasional melambat pada triwulan akhir tahun ini. Pada kuartal IV-2022, Institute for Development of Economics and Finance (INDEF) memproyeksikan ekonomi tumbuh sekitar 5,3 persen, sedangkan Center of Reform on Economics (CORE) Indonesia memperkirakan di kisaran 4,5-5 persen. Padahal, pada kuartal III-2022, ekonomi nasional tumbuh 5,72 persen.

Sentimen tersebut diperkirakan bakal kembali menekan pergerakan rupiah. Nilai tukar rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta, Rabu (28/12) sore, ditutup melemah, dipicu kekhawatiran perlambatan ekonomi global. Rupiah ditutup melemah 56 poin atau 0,36 persen dari sehari sebelumnya menjadi 15.719 rupiah per dollar AS.

"Rupiah melemah di tengah sentimen risk off di pasar oleh kembalinya kekhawatiran akan perlambatan ekonomi global," kata Analis DCFX Futures Lukman Leong saat dihubungi di Jakarta.

Menurut Lukman, dollar AS sendiri relatif datar terhadap mata uang utama dunia dalam perdagangan yang sepi di tengah liburan akhir tahun. "Sentimen positif dari perkembangan kebijakan Tiongkok dan Indonesia terkait Covid-19 tidak sanggup mengangkat rupiah, mengarisbawahi rupiah yang bearish," ujar Lukman.


Redaktur : Muchamad Ismail
Penulis : Muchamad Ismail, Antara

Komentar

Komentar
()

Top