Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Perang Suriah

Militer Russia Evakuasi 52 Warga dari Ghouta

Foto : istimewa
A   A   A   Pengaturan Font

Moskow - Militer Russia mengatakan pada Minggu malam (11/3) bahwa mereka berhasil mengevakuasi 52 warga sipil, termasuk 26 anak-anak, dari Ghouta yang dikuasai gerilyawan Suriah setelah melakukan pembicaraan dengan pemerintah setempat.Warga sipil tersebut, penduduk kota Misraba, dibawa ke sebuah kamp pengungsi sementara tempat mereka memperoleh bantuan medis, kata militer Russia dalam sebuah pernyataan.

Sebelumnya Xinhua melaporkan bahwa Militer Suriah pada Sabtu (10/3) mengamankan pengungsian sejumlah keluarga dari Kota Kecil Mesraba, yang direbut belum lama ini, di Ghouta Timur, pinggir Ibu Kota Suriah, Damaskus.

Militer Suriah telah merebut 52 persen Ghouta Timur dalam beberapa hari belakangan, sebagai bagian dari serangan luas yang dilancarkan guna mengusir gerilyawan dari daerah penting di ujung timur Damaskus tersebut.

Ghouta Timur, wilayah pertanian dengan luas 105 kilometer persegi yang terdiri atas beberapa kota kecil dan lahan pertanian, menimbulkan ancaman terakhir buat ibu kota Suriah karena kedekatannya dengan permukiman yang dikuasai pemerintah di Damaskus Timur dan serangan mortir yang dilancarkan terhadap daerah permukiman di ibu kota Suriah, sehingga warga terdesak ke daerah pinggiran.

Empat kelompok utama gerilyawan saat berada berada di dalam Ghouta Timur, yaitu Tentara Islam, Failaq Ar-Rahman, Ahrar Ash-Sham, dan Komite Pembebasan Levant --yang juga dikenal dengan nama Front An-Nusrae, yang memiliki hubungan dengan Al-Qaida.

Lembaga kemanusiaan PBB telah menyuarakan kekhawatiran mengenai situasi kemanusiaan yang bertambah buruk buat 400.000 orang di wilayah itu. Banyak pegiat mengatakan lebih dari 800 orang telah tewas di sana sejak penghujung Februari akibat pemboman gencar dan operasi militer di beberapa daerah di Ghouta Timur.

Tewaskan 511 Orang

Sementara pengamat Suriah untuk Hak Asasi Manusia, yang bermarkas di Inggris, mengatakan pada Senin bahwa sekitar 511 ribu orang terbunuh dalam perang Suriah sejak dimulai tujuh tahun lalu.

Pengamat itu, yang melacak korban tewas dengan menggunakan jaringan di dalam Suriah, mengatakan mengenali lebih dari 350 ribu orang tewas dan sisanya adalah kejadian dengan pihaknya mengetahui bahwa terjadi kematian namun tidak mengetahui nama korban.

Perang itu dimulai setelah unjuk rasa besar pada 15 Maret 2011, menyeret kekuatan kawasan dan dunia serta memaksa jutaan orang -lebih dari setengah jumlah penduduk sebelum perang- meninggalkan rumah mereka.

Ant/Rtr/AR-3

Penulis : Antara

Komentar

Komentar
()

Top