Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Pertahanan Dunia Maya I Panglima Militer Sebut Serangan Siber Datang dari Luar Negeri

Militer Filipina Bentuk Komando Siber

Foto : AFP/ELOISA LOPEZ

Pasukan Siber I Jenderal Angkatan Bersenjata Filipina, Romeo Brawner Jr (kiri), saat melakukan inspeksi pasukan setiba di markas ­Komando Wilayah Armada Barat di Puerto Princesa, Palawan, pada Agustus lalu. Pada Kamis (19/10), Jenderal Brawner Jr menyatakan bahwa militer Filipina akan segera membentuk komando siber untuk meningkatkan pertahanan terhadap serangan dunia maya.

A   A   A   Pengaturan Font

MANILA - Militer Filipina membentuk komando dunia maya untuk meningkatkan pertahanan terhadap serangan siber yang hampir terjadi setiap hari dan akan melonggarkan aturan perekrutan untuk memastikan mereka dapat menarik pakar dunia maya. Hal itu diutarakan oleh panglima Angkatan Bersenjata Filipina, Jenderal Romeo Brawner Jr, pada Kamis (19/10).

Beberapa lembaga pemerintah, termasuk Majelis Rendah Kongres, baru-baru ini melaporkan serangan siber, dan panglima angkatan bersenjata mengatakan beberapa serangan yang terjadi hampir setiap hari terhadap militer berasal dari luar negeri.

"Daripada merekrut tentara untuk batalion infanteri, kali ini kami akan merekrut tentara siber," kata Jenderal Brawner Jr kepada wartawan, seraya mengatakan bahwa prajurit generasi baru ini tidak perlu kuat secara fisik.

"Kami mengalami hal ini hampir setiap hari," kata Jenderal Brawner tentang serangan tersebut, seraya menambahkan bahwa sejauh ini tidak ada serangan yang berhasil dilakukan. "Kami yakin beberapa serangan berasal dari luar negeri," imbuh dia.

Dalam keterangannya, Jenderal Brawner Jr tidak mengatakan dari mana serangan itu berasal, namun ketegangan dengan Tiongkok meningkat dalam beberapa bulan terakhir, terutama terkait wilayah yang disengketakan di Laut Tiongkok Selatan (LTS).

Filipina sebelumnya telah mengeluhkan tindakan agresif Beijing, termasuk aksi manuver berbahaya yang dilakukan penjaga pantai dan angkatan laut Tiongkok, terutama di dekat perairan dangkal yang disengketakan.

Tiongkok menolak keluhan tersebut dan mengatakan bahwa kapal-kapal mereka beroperasi secara sah di perairannya.

Pelatihan pertahanan siber adalah bagian dari latihan bersama pada tahun 2023 dengan pasukan Amerika Serikat (AS), kata Jenderal Brawner Jr, yang menyoroti semakin pentingnya ketahanan siber dalam strategi pertahanan.

Modernisasi

Jenderal Brawner Jr juga mengatakan militer akan berhenti membiarkan perusahaan telekomunikasi membangun menara seluler di kamp militer.

Pangkalan-pangkalan tersebut telah menjadi tempat instalasi yang dioperasikan oleh beberapa perusahaan telepon seluler, termasuk raksasa telekomunikasi dari Tiongkok, China Telecom.

Jenderal Brawner Jr juga mengatakan bahwa sebagai bagian dari upaya modernisasi, ia berharap mendapatkan peralatan radar dari Jepang bisa dipergunakan untuk meningkatkan pengawasan perairan teritorial dan zona ekonomi eksklusif.

Sebelumnya Jenderal Brawner Jr juga mendesak semua pilot dan personel pilot tempur Angkatan Laut untuk melampaui batas kemampuan mereka dalam melindungi wilayah maritim yang sangat luas di negara ini.

Jenderal Brawner Jr mengakui sulitnya tugas para pilot karena tugas misi terbang mereka untuk mempertahankan dan melindungi integritas teritorial Filipina. "Pilot tempur Angkatan Laut Filipina menjalankan misi penting dalam memastikan keselamatan dan keamanan wilayah udara dan maritim negara kita. Melalui pelatihan tanpa henti dan komitmen yang teguh terhadap keselamatan, mereka berhak mendapatkan reputasinya sebagai kekuatan Angkatan Laut Filipina yang dapat diandalkan dan tangguh," ungkap dia. ST/PNA/Rappler/I-1


Redaktur : Ilham Sudrajat
Penulis : Ilham Sudrajat

Komentar

Komentar
()

Top