Nasional Mondial Ekonomi Daerah Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Infrastruktur Perairan - RI Inisasi Global Water Fund sebagai Solusi Pendanaan Atasi Kelangkaan Air Global

Miliaran Orang Tak Punya Akses Dapatkan Air Bersih

Foto : istimewa
A   A   A   Pengaturan Font

Pencapaian SGDs ke-6 masih belum ideal karena saat ini terdapat sekitar 27 persen populasi dunia masih kekurangan akses air bersih.

JAKARTA - Kebutuhan terhadap infrastuktur air bersih semakin meningkat sebab miliaran penduduk tidak punya akses mendapatkan air bersih yang layak, sementara akses terhadap air bersih dan sanitasi layak merupakan hak dasar setiap warga negara. Ketersediaan air bersih dan sanitasi layak juga menjadi salah satu agenda utama dari Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (TPB) atau SDGs ke-6 yang harus dicapai.

"Akselerasi SDGs ke-6 adalah untuk memastikan pemenuhan air bersih dan sanitasi berkelanjutan untuk semua pada 2030. Hal ini harus menjadi kesadaran global dari semua pemangku kepentingan, termasuk pemimpin politik," kata Menteri Pekerjaan Umun (PUPR), Basuki Hadimuljono, di Jakarta, akhir pekan lalu.

Pencapaian SGDs ke-6 masih belum ideal, saat ini terdapat sekitar 2,2 miliar orang atau 27 persen populasi dunia masih kekurangan akses air bersih. Untuk mengatasi hal tersebut dibutuhkan investasi infrastruktur air secara masif mencapai 6,7 triliun dollar AS pada 2030 dan meningkat menjadi 22,6 triliun dollar AS pada 2050.

Direktur Jenderal Pembiayaan Infrastruktur Pekerjaan Umum dan Perumahan, Kementerian PUPR, Triono Junoasmono, mengatakan Indonesia menginisasi Global Water Fund pada gelaran World Water Forum ke-10 di Bali 18-25 Mei 2024 sebagai salah satu solusi pendanaan dalam mengatasi kelangkaan air global dan mempercepat pencapaian SDGs ke-6.

"Global Water Fund merupakan platform pembiayaan terintegrasi yang sumbernya dari berbagai pihak, baik dari pemerintah, development financial institutions (DFIs), swasta, organisasi internasional maupun filantropis. Harapannya dengan adanya berbagai sumber pendanaan dapat digunakan untuk initial investment dan untuk rehabilitasi serta rekonstruksi infrastruktur sumber daya air yang terdampak bencana," ujar Triono.
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : Muchamad Ismail
Penulis : Fredrikus Wolgabrink Sabini

Komentar

Komentar
()

Top