Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Inovasi Medis

Mikroskop Inframerah Terbaru Harapan Bagi Penelitian Penyakit Menular

Foto : afp/ JENS SCHLUETER
A   A   A   Pengaturan Font

Kemampuan melihat sampel dengan lebih jelas pada skala yang lebih kecil dengan bantuan mikroskop dapat membantu berbagai bidang penelitian terkait materi yang berhubungan dengan penyakit menular dengan lebih baik seperti virus, protein, molekul.

Kemampuan melihat sampel dengan lebih jelas pada skala yang lebih kecil dengan bantuan mikroskop dapat membantu berbagai bidang penelitian terkait materi yang berhubungan dengan penyakit menular dengan lebih baik seperti virus, protein, molekul.

Alam dalam skala mikroskopis adalah tempat tinggal virus, protein, dan molekul. Berkat mikroskop modern, para ilmuwan dapat menjelajah ke bawah untuk melihat cara kerja sel. Namun alat yang mengesankan ini pun memiliki keterbatasan. Misalnya, mikroskop fluoresen resolusi super memerlukan spesimen diberi label fluoresensi.

Hal ini terkadang dapat menjadi racun bagi sampel dan paparan cahaya yang berkepanjangan saat melihat, dapat memutihkan sampel sehingga tidak lagi berguna. Mikroskop elektron juga dapat memberikan detail yang sangat mengesankan, namun sampel harus ditempatkan dalam ruang hampa sehingga sampel hidup tidak dapat dipelajari.

Salah satu kelemahan dari mikroskop inframerah-tengah (mid-infrared microscopy) biasanya dibatasi oleh resolusinya yang rendah terutama jika dibandingkan dengan teknik mikroskop lainnya. Oleh karena itu, para peneliti di Universitas Tokyo telah mengembangkan mikroskop inframerah-tengah yang canggih.

Teknologi yang diciptakan memungkinkan mereka melihat struktur di dalam bakteri hidup pada skala nanometer. Perkembangan terbaru dari penemuan mereka mampu menghasilkan gambar pada 120 nanometer. Hasil pencitraan tersebut menurut para peneliti merupakan peningkatan 30 kali lipat pada resolusi mikroskop inframerah-tengah pada umumnya.
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : Ilham Sudrajat
Penulis : Haryo Brono

Komentar

Komentar
()

Top